Dark/Light Mode

22 Hari Mendekam Di Penjara

2 Pentolan KAMI Sehat, Tapi Kucel...

Kamis, 5 November 2020 06:24 WIB
Para aktivis KAMI saat dipamerkan Bareskrim Mabes Polri. (Foto: Istimewa)
Para aktivis KAMI saat dipamerkan Bareskrim Mabes Polri. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski sedang berada dalam tahanan Mabes Polri, dua pentolan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat, tidak stres. Keduanya masih bisa ketawa-ketiwi. Hanya saja, kini penampilannya agak kucel.

Kondisi Syahganda dan Jumhur ini diceritakan pentolan Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Iwan Sumule. Kemarin, Iwan bersama rombongan ProDem menjenguk Syahganda dan Jumhur, di Rutan Bareskrim Mabes Polri. Iwan tiba sekitar pukul 10.00 WIB. Di sana, dia cukup lama. Sampai pukul 14.00 WIB.

Sebelum bertemu Syahganda dan Jumhur, Iwan dan rombongan ProDem bertemu Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Slamet Uliandi, di lantai 15 Gedung Bareskrim. Iwan diterima dengan baik oleh Slamet. Bahkan sempat dijamu makan siang. 

Baca juga : Inovasi Teknologi Digital, Senjata Ampuh Pertamina Bangkitkan UMKM Saat Pandemi

"Ada nasi kotak yang dibeli dari luar. Minumnya biasa air putih, kopi, sama teh. Kebetulan kami jenguknya sampai jam makan siang," ceritanya, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Iwan memastikan, kondisi Syahganda dan Jumhur baik-baik saja. Keduanya masih ceria. Berat badannya juga tidak berubah. Masih sama seperti sebelum ditangkap. Saat ngobrol, mereka juga ketawa-tiwi. “Tidak stres, cuma agak kucel,” terangnya.

Mengenai kondisi psikologi Syahganda dan Jumhur, Iwan tidak tahu pasti. "Saya nggak tahu persis. Tapi, orang kalau tertimpa musibah, tidak ada yang enak. Siapa si yang merasa enak dalam penjara. Mungkin pengaruh psikologis. Tapi, mereka tahu ini risiko perjuangan," tuturnya.

Baca juga : Tur Pedekate Ke Asia, Berakhir Di Indonesia

Kemudian Iwan membagikan foto serta video pertemuannya dengan Syahganda dan Jumhur. Jumlah semuanya sembilan orang. Di sofa hitam dan meja opal mereka berbicara banyak hal. Obrolannya ringan sambil ditemani kopi. Tapi tidak ada obrolan mengenai rencana penghargaan Bintang Mahaputra dari Presiden Jokowi terhadap Presidium KAMI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. 

"Mereka tahu Gatot dapat bintang dari Presiden. Tapi bukan tahu dari kami. Kayanya mereka nonton televisi deh. Mereka juga tahu Gatot pernah mau jenguk tapi akhirnya tidak diperkenankan kepolisian," tuturnya.

Dalam rekaman video yang dibagikan Iwan, Syahganda juga memastikan kondisinya sehat. Dia bilang, dirinya, Jumhur, dan Anton Permana, dalam keadaan baik-baik saja selama masa penahanan. Sebab, penjara bukan hal baru bagi dirinya.

Baca juga : Gatot Cs Tiarap Nih?

“Saya dan Jumhur selalu diskusi dan tukar pikiran. 31 tahun yang lalu kami juga dipenjara di Bandung karena melawan Soeharto,” ucapnya.

Syahganda dan Jumhur ditangkap Polisi pada 13 Oktober lalu dari kediaman masing-masing. Berarti, keduanya sudah ditahan selama 22 hari. Sebelumnya, polisi lebih dulu menangkap Anton di Medan. Total ada delapan aktivis KAMI yang ditangkap karena kasus dugaan melakukan penyebaran hoaks dan kebencian melalui media sosial terkait Undang-Undang Cipta Kerja. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.