Dark/Light Mode

Jaga Jarak, Protokol Kesehatan Yang Paling Sulit Diterapkan

Kamis, 5 November 2020 22:48 WIB
Ilustrasi jaga jarak di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten (Foto: Humas AP II)
Ilustrasi jaga jarak di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten (Foto: Humas AP II)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tim Pakar Satgas COVID-19 Bidang Perubahan Perilaku/Kepala Lembaga Demografi FEB Universitas Indonesia Turro Wongkaren, Ph.D mengatakan, menjaga jarak adalah protokol kesehatan 3M yang paling sulit diterapkan.

"Mayoritas masyarakat yang kita pantau dengan aplikasi baru PeduliLindungi sudah melakukan protokol kesehatan dengan baik. Tapi, itu tergantung daerahnya. Dan jika melihat 3M, yang paling susah diikuti adalah menjaga jarak," katanya dalam Talk Show "Cegah Covid-19 Pada Orang Dengan Komorbid" di media center Satgas Covid-19 di Graha BNPB Jakarta, Kamis (5/11).

Baca juga : Cegah Klaster Keluarga, Ikuti Protokol Kesehatan dengan Maksimal

Jaga jarak menjadi hal yang sulit, karena protokol kesehatan yang satu itu tidak berkaitan dengan diri sendiri. Kalau mencuci tangan dengan sabun, secara personal orang akan menyadari pentingnya melakukan hal tersebut. Begitu juga dengan penggunaan masker untuk kenaikan sendiri.

Selain itu, menjaga jarak juga bergantung terhadap orang lain, Misalnya saja, ketika harus menggunakan fasilitas transportasi publik, itu satu sama lain harus mengerti.

Baca juga : Wisatawan Tak Perlu Khawatir Kunjungi Candi Borobudur

Oleh karena itu, ia mengatakan, setiap orang harus memahami hal yang sama soal menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.

"Tidak cuma penting, tapi efektivitasnya paling tinggi dalam mencegah penyebaran Covid," ujar dia.

Baca juga : AP II: 253 Jamaah Umroh Yang Berangkat Hari Ini, Sudah Lulus Protokol Kesehatan Di Bandara Soetta

Susahnya, jika secara struktural ada orang di sekitarnya sehingga sulit menjaga jarak. Orang Indonesia suka menjaga perasaan ,sehingga jarang secara langsung meminta seseorang untuk menjaga jarak.

"Di luar negeri menjaga jarak tidak masalah," ujar dia. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.