Dark/Light Mode

Bikin Covid Sulit Diatasi, Teori Konspirasi Dan Hoaks Harus Distop

Minggu, 15 November 2020 11:01 WIB
Bikin Covid Sulit Diatasi, Teori Konspirasi Dan Hoaks Harus Distop

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak kemunculan video "Aliansi Dokter Dunia", teori konspirasi dan hoaks Covid-19 seperti kembali menemukan panggungnya.

Berbagai hoaks dan teori konspirasi kembali muncul, dan membanjiri media sosial. Bahkan, kerap di-share di berbagai grup WhatsApp.

Hal ini sangat disayangkan dr. Adam Prabata, yang saat ini sedang menempuh PhD Kardiovaskuler di Fakultas Kedokteran Universitas Kobe, Jepang.

Baca juga : Jaga Kedaulatan Digital Nasional, Keberadaan OTT Global Harus Segera Diatur

"82 persen informasi tentang Covid-19 di media sosial itu salah. Sangat disayangkan, Indonesia adalah salah satu negara yang terbanyak menyumbang stigma, rumor, dan teori konspirasi tentang Covid-19," kata dr. Adam via laman Instagramnya.

Dokter yang kerap memberikan edukasi tentang Covid-19 di media sosialnya ini menjelaskan empat alasan utama, mengapa orang lebih banyak percaya konspirasi dan hoaks Covid-19.

Pertama, tak mau percaya bahwa saat ini ada pandemi. Kedua, teori konspirasi lebih mudah dipahami ketimbang ilmu kedokteran.

Baca juga : Khawatir Kena Covid Selama Libur Panjang Kemarin? Lakukan 3 Hal Ini

Ketiga, ada pihak tertentu yang sengaja menyebarluaskan teori konspirasi. Keempat, lebih mudah untuk menyalahkan pihak lain, saat ada sesuatu yang tidak dapat kita kontrol.

"Teori konspirasi ini menurunkan kepercayaan dan dukungan masyarakat terhadap pemerintah. Sehingga, kepatuhan terhadap protokol kesehatan turun," jelas Adam.

Ia menambahkan, selain membuat masyarakat tak mau menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan secara teratur), teori konspirasi juga membuat orang ogah diberikan vaksin Covid-19.

Baca juga : Jokowi Ungkap Boroknya Komunikasi Para Menteri

Karena itu, Adam menyarankan agar masyarakat selalu menyaring informasi, sebelum sharing ke publik.

"Jangan biarkan hoaks dan teori konspirasi meluas. Selalu cek kebenaran informasi yang diterima, dan pastikan mendapat informasi dari sumber yang valid dan alamiah," papar Adam. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.