Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kata Lionel Messi Usai Argentina Keok Di Laga Perdana Olimpiade
- Argentina Vs Irak, Tim Tango Dilarang Mengeluh
- Ini Penjelasan RSCM Soal 60 Anak Yang Jalani Cuci Darah
- Gempa Terkini M 3,9 Guncang Kuningan, Getaran Terasa Hingga Ciamis dan Banjar
- KCIC Tambah Jumlah Perjalanan Whoosh Jadi 62 Per Hari Tahun Depan
![Pemerhati Papua dan Politik Internasional Prof. Imron Cotan. (Ist) Pemerhati Papua dan Politik Internasional Prof. Imron Cotan. (Ist)](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerhati Papua dan Politik Internasional Prof. Imron Cotan menilai bahwa dana otonomi khusus (Otsus) Papua sangat berdampak positif.
Dana otonomi khusus dikonsentrasikan 4 sektor startegis berdasarkan Undang-undang Otonomi Khusus Nomor 21 Tahun 2021 yang sedang direvisi.
Diantaranya: bidang Pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat lokal.
Baca juga : Menpora Ingin Pembangunan Venue Perhatikan Pemeliharaan Pasca PON 2024
Menurutnya, bidang kesehatan menjadi salah faktor utama bagi pembangunan masyarakat Papua.
"Saya kira masyarakat tidak banyak yang tahu bagaimana kondisi Papua yang sesungguhnya. Sehingga, dalam pembangunan 4 sektor strategis itu melalui dana Otsus Papua memiliki banyak tantangan,"ujarnya seusai webinar Moya Discussion Group-Unity In Pembanguna Diversity (UID) dengan tema "Kesehatan di Papua Melalui Dana Otsus".
Menurutnya, tantangan tersebut mulai dari luas tanahnya tak terbayangkan. Ia menambahkan, populasi tersebar tidak merata dan jauh.
Baca juga : Penghinaan Sang Nabi dan Persatuan Dunia Islam
Untuk itu, secara pribadi dirinya mendukung pemekaran wilayah agar pelayanan publik bisa dinikmati dan masyarakat asli Papua.
Dengan harapan, lanjutnya, pelayanan kesehatan lebih dekat, tepat, cepat dan dimanapun berada bisa nikmati di tanah Papua.
"Untuk Tenaga Kesehatan, bisa dipahami kekurangan orang untuk menjangkau dalam melayani masyarakat. Bisa kita bayangkan untuk Nasional saja kurang, satu dokter spesialis untuk melayani kebutuhan 300 ribu orang. Kalau kondisi seperti ini, bagaimana dengan Papua," paparnya.
Baca juga : Garuda Indonesia, Maskapai Penerbangan Dengan Prokes Terbaik Dunia
Menurutnya, salah satu solusinya adalah dengan bagi Universitas untuk Fakultas Kedokteran agar berakselerasi menelorkan kedokteran di tingkat Daerah.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya