Dark/Light Mode

Ini Tantangan Pembangunan Sektor Kesehatan Di Papua

Minggu, 22 November 2020 13:54 WIB
Pemerhati Papua dan Politik Internasional Prof. Imron Cotan. (Ist)
Pemerhati Papua dan Politik Internasional Prof. Imron Cotan. (Ist)

 Sebelumnya 
Selain itu, agar memperbanyak kemampuan tenaga perawat di Puskesmas Papua.

Yang tidak kalah penting, lanjutnya, faktor keamanan bagi tenaga kesehatan sangat penting. Pasalnya, peran mereka sangat urgent dalam melaksanakan misi kemanusiaan di Papua.

Menurutnya, jika keamanan mereka terganggu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, maka tidak akan datang ke Kabupaten atau Distrik untuk melakukan pelayanan kesehatan.

Baca juga : Menpora Ingin Pembangunan Venue Perhatikan Pemeliharaan Pasca PON 2024

Untuk itu, pihaknya minta agar pihak Aparat memberikan jaminan kesehatan bertugas di pantai, gunung saat menjalankan tugas.

"Kita juga imbau kepada saudara yang pegang senjata tidak meneror saat melaksanakan tugas kemanusiaan di Papua," terangnya.

Ia mengatakan, dana alokasi khusus untuk dua wilayah di Papua itu juga sudah diputuskan oleh pemerintah naik menjadi 2,5 persen dari 2 persen.

Baca juga : Penghinaan Sang Nabi dan Persatuan Dunia Islam

Dirinya meminta Aparat pemeriksa Internal dan Eksternal mudah-mudahan bisa awasi pembelanjaan dana Otsus di dana APBD.

Dari semua teman yang dikenalnya di Papua, semua menyambut positif dana Otsus. Hanya saja, penggunaannya masih ada yang tercecer atau tidak maksimal.

"Untuk itu, pengawasan itu sangat penting guna dana tersalurkan dengan baik. Warga Papua sehat dan cerdas maka masa depan akan menjadi lebih baik," paparnya.

Baca juga : Garuda Indonesia, Maskapai Penerbangan Dengan Prokes Terbaik Dunia

Moya Discussion Group: "Pembangunan Kesehatan di Papua Melalui Dana Otsus".

Narasumber: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Khairul Lie. Akademisi asal Papua Willem Frans Ansanay, Pemerhati Papua dan Politik Internasional Prof. Imron Cotan. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.