Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kasus Pemotongan Insentif ASN, KPK Panggil Bupati Sidoarjo Jumat Lusa
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- Polisi Tangkap Pengemudi Fortuner Pemalsu Pelat TNI Yang Ngaku Adik Jenderal
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Jasa Marga Catat 1,3 Juta Kendaraan Sudah Kembali Ke Jabotabek
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Menko Polhukam, Mahfud MD kembali dapat ujian berat dari Organisasi Papua Merdeka atau OPM. Jelang HUT OPM pada 1 Desember mendatang, gerakan separatis ini terus bikin ulah. Setelah tembak mati warga sipil, OPM menyindir dan menantang TNI untuk berperang.
Urus OPM, apakah kali ini Pak Mahfud akan berhasl? Sindiran dan tantangan itu disampaikan Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPN PBOPM) Sebby Sambom. Dia mengaku, selama ini OPM terus memantau seluruh aktivitas TNI. Termasuk aktivitas TNI belakangan ini yang sibuk copotin baliho Front Pembela Islam di berbagai daerah “TNI beraninya lawan masyarakat civilians,” kata Sebby Sambom dalam keterangannya, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : I Gede Siman Sudartawa : Berkat Usaha Mama, Aku Jadi Seorang Atlet
Sebby lantas melemparkan tantangan pada TNi. Kata dia, ketimbang urus baliho, TNi lebih baik berhadapan dengan pasukan TPNPB-OPM. “Paradise Papua milik TPNPB-OPM, jadi tidak mungkin TNi mampu,” selorohnya.
Untuk diketahui, sejak menjadi Menko Polhukam, Mahfud cukup aktif merespons masalah Papua. Mahfud sampai membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk menyelidiki kasus penembakan pendeta Yeremia Zanambani di Intan Papua pada pertengahan September lalu.
Baca juga : 40 Kementerian Dan Lembaga Awasi Dana Otsus Papua
Bahkan akhir November 2019 atau jelang HUT OPM, eks Ketua Mahkamah Konstitusi ini memilih terbang ke Papua. Kepergian Mahfud ke Papua, menjadi kunjungan kerja pertamanya usai dilantik Presien Jokowi sebagai Menko Polhukam.
Analis Papua, Adriana Elisabeth menilai warga Papua itu alergi terhadap kehadiran TNi. Apalagi dalam konteks konflik bersenjata. Pola pikir mereka telah terbentuk, TNI adalah penyebab masyarakat sipil menjadi korban. “Tapi menurut saya, konflik bersen jata antara TNI/Polri vs TPNPB merupakan sumber kekerasan utama, di mana masyarakat papua menjadi korban,” tandasnya, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya