Dark/Light Mode

Bukan Cuma Kasus Jual-Beli Jabatan

KPK Terima Banyak Laporan Soal Romahurmuziy

Senin, 18 Maret 2019 19:37 WIB
Mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Rommy, usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Sabtu (16/3). (Foto: Tedy Octariawan Kroen/Rakyat Merdeka)
Mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Rommy, usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Sabtu (16/3). (Foto: Tedy Octariawan Kroen/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga, praktek korupsi pengisian jabatan yang dilakukan eks Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Rommy, tidak hanya dilakukan di Jawa Timur.

Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengatakan, komisi antirasuah menerima banyak laporan soal itu. Termasuk, dari Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

“Itu sedang didalami oleh KPK. Laporannya sebenarnya banyak. Ada beberapa pelaporan. Bukan cuma di Jatim, tetapi juga di tempat lain,” ujar Syarif di Gedung Merah Putih KPK, Jl. Kuningan Persada, Senin (18/3).

Baca juga : KPK Tentukan Status Romahurmuziy Siang Ini

Syarif juga tak menampik kemungkinan adanya peran pejabat internal Kementerian Agama alias Kemenag, yang membantu Rommy. “Ya mungkin saja. Itu masih didalami dalam proses penyelidikan dan penyidikan oleh KPK. Keterlibatan pihak lain belum bisa kita update,” tutur Syarif.

Ia meminta Kemenag melalui menterinya, Lukman Hakim Saefuddin, untuk memperbaiki sistem tata kelola di kementerian itu, agar hal yang sama tidak terulang. Dia mengingatkan, Menag sebelumnya, yakni Suryadharma Ali yang juga Ketum PPP, tersangkut kasus korupsi haji.

"Kami berharap, ini tidak akan terjadi lagi. Semoga, ini yang terakhir,” harap Syarif.

Baca juga : Kasus Korupsi Jasa Tirta II, KPK Bisa Terapkan Pasal TPPU

Dicontohkan, berdasarkan hasil penelitian litbang KPK yang membandingkan tata kelola sekolah-sekolah di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Kemenag disimpulkan, sekolah yang ada di Kemdikbud lebih teratur, tertata dibanding sekolah di bawah Kemenag.

Padahal, anggaran yang dikelola Kemenag untuk pendidikan, lebih besar dibanding Kemdikbud. Sebab, di Kemdikbud, unit Pendidikan Tinggi dan Riset Teknologi dipisah.

“Anggaran yang dikelola Kemenag jauh lebih besar. Kita harap, uang negara pajak rakyat yang dipercayakan pada Kemenag, dapat dikelola dengan baik. Sekali lagi, saya harap, Kemenag jauh lebih bersih, akuntabel, dan transparan. KPK seharusnya belajar ke Kemenag,” himbau Syarif.

Baca juga : DPR & Pemerintah Juga Ingin Wariskan Pembangunan SDM

Rommy diamankan KPK dalam operasi tangkap tangan alias OTT di Surabaya, Jumat (15/3). KPK kemudian menetapkan Rommy sebagai tersangka kasus dugaan suap pengisian jabatan di Kemenag pusat dan daerah.

KPK menduga, Rommy menerima uang senilai total Rp 300 juta, untuk mengurus proses seleksi jabatan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.