Dark/Light Mode

Gunung Ile Lewotolok Di NTT Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Abu 700 M

Selasa, 1 Desember 2020 05:38 WIB
Gunung Ile Lewotolok Di NTT Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Abu 700 M

RM.id  Rakyat Merdeka - Gunung api Ili Lewotolok kembali erupsi dan mengeluarkan kolom abu setinggi kurang lebih 700 meter dari atas puncak, atau 2.123 meter di atas permukaan laut pada Senin (30/11) pukul 23.20 WITA.

Berdasarkan hasil pemantauan Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok, Nusa Tenggara Timur (NTT), kolom abu teramati berwarna kelabu, dengan intensitas tebal condong ke arah selatan.

Erupsi itu terekam oleh seismogram, dengan amplitudo maksimum 24 milimeter dan berdurasi kurang lebih 2 menit 25 detik.

Baca juga : Gunung Ili Lewotolok Di Lembata NTT Erupsi, Tinggi Kolom 4.000 Meter

Pos Pengamatan Gunungapi Ili Lewotolok juga melaporkan adanya suara gemuruh saat terjadi erupsi.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan kenaikan status Gunung Ili Lewotolok menjadi Level III atau Siaga, setelah terjadi erupsi dan adanya peningkatan aktivitas gunungapi pada Minggu (29/11).

Dengan penetapan status gunung tersebut, PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan, agar tidak beraktivitas dalam zona perkiraan bahaya pada radius 4 km dari puncak.

Baca juga : AS Kirim Lagi Donasi 500 Ventilator

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata dibantu tim gabungan dari instansi dan unsur terkait lainnya, mengevakuasi para warga yang tinggal dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Ili Lewotolok.

Berdasarkan laporan yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (30/11) pukul 22.00 WIB, ada 4.628 jiwa yang telah dievakuasi di 7 titik pengungsian. Rinciannya, Kantor Bupati lama sebanyak 3.672 jiwa, Aula Ankara 148 jiwa, Kelurahan Lewoleba Tengah 140 jiwa, Tapolangu 287 jiwa, Desa Baopana 15 jiwa, Kantor BKD PSDM 338 jiwa dan Lapangan Harnus 28 jiwa.

Hingga kini, belum ada laporan mengenai korban jiwa yang meninggal dalam peristiwa tersebut.

Baca juga : Damri Layani Angkutan Barang Ke Natuna

Kebutuhan mendesak yang dibutuhkan adalah tenda pengungsian, air dan sanitasi, kebutuhan bayi dan balita, masker, selimut, alas tidur, terpal dan dukungan relawan untuk anak-anak. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.