Dark/Light Mode

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, 550 Warga Mengungsi

Selasa, 1 Desember 2020 12:46 WIB
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, 550 Warga Mengungsi

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan, sebanyak 550 warga mengungsi setelah Gunung api Semeru mengeluarkan awan panas guguran. Gunung yang berada di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, mengeluarkan awan panas guguran pada Selasa (1/12), pukul 01.23 WIB.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati menjelaskan, berdasarkan data sementara pada Selasa (1/12), pukul 09.00 WIB, pengungsian tersebar di dua titik, yaitu di pos pantau sebanyak 300 jiwa, sedangkan sisanya di Desa Supiturang. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang mencatat sejumlah kebutuhan mendesak, seperti makanan siap saji, dapur umum dan masker.

Lokasi yang berpotensi terdampak aktivitas vulkanik yaitu Desa Supiturang, Desa Oro-oro Ombo dan Rowobaung di Kecamatan Pronojiwo, serta Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro. Sejumlah desa tersebut berada Kabupaten Lumajang.

Baca juga : Awan Panas Guguran Gunung Semeru Berjarak Luncur 2.000 Meter

Sinergi upaya penanganan darurat dilakukan oleh berbagai pihak. Penanganan darurat yang dipimpin oleh BPBD Kabupaten Lumajang membuka pos pengungsian lapangan di Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Di samping itu, untuk menghindari abu vulkanik dan penerapan protokol kesehatan, BPBD dan dinas kesehatan membagikan 4.000 masker, sedangkan dinas sosial mempersiapkan operasional dapur umum. Pihak lain, seperti TNI, Polri dan dinas terkait, turut mendukung penanganan darurat di lapangan.

PVMBG merekomendasikan beberapa poin sebagai berikut, pertama, masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam radius 1 km dan wilayah sejauh 4 km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jongring Seloko) sebagai alur luncuran awan panas.

Kedua, mewaspadai gugurnya kubah lava di Kawah Jongring Seloko.

Baca juga : Tamu Yang Mau Ketemu Gubernur Anies Dan Para Asistennya, Kini Wajib Rapid Test

Status aktivitas vulkanik Gunung Semeru berada pada level II atau ‘Waspada.’ Melihat secara kronologi, secara visual pada periode 1 Oktober hingga 30 November 2020, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati, asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 50-500 meter dari puncak.

Erupsi terjadi terus menerus dan menghasilkan kolom erupsi berwarna kelabu, dengan tinggi maksimum 500 meter dari atas kawah/puncak. Namun guguran batuan dari arah puncak terjadi tidak secara menerus sejak 19 Oktober 2020.

Pada 28 November, terjadi kenaikan jumlah guguran secara signifikan diikuti oleh kejadian awan panas guguran yang berasal dari ujung lidah lava dengan jarak luncur maksimum 1 km ke sektor tenggara lereng.

Baca juga : Intiland Gandeng Quanta Land Luncurkan Perumahan di Tangerang

Pada 1 Desember 2020 mulai pukul 01.23 WIB, teramati awan panas guguran dari kubah puncak, dengan jarak luncur 2 hingga 11 Km ke arah Besok Kobokan di sektor tenggara dari puncak Gunung Semeru.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Lumajang untuk mendapatkan perkembangan terkini paska awan panas guguran yang terjadi dini hari tadi. [RUS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.