Dark/Light Mode

Jokowi, KH Said Aqil dan Habib Luthfi Masuk 50 Muslim Berpengaruh

PBNU: Bangga, Ketiganya Penganut Islam Moderat

Selasa, 15 Desember 2020 20:30 WIB
Jokowi, KH Said Aqil dan Habib Luthfi Masuk 50 Muslim Berpengaruh PBNU: Bangga, Ketiganya Penganut Islam Moderat

RM.id  Rakyat Merdeka - Tiga tokoh dari Indonesia masuk dalam 50 muslim teratas dalam daftar 500 Muslim Dunia Paling Berpengaruh tahun 2021 versi The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISCC).

Dilihat di situs resmi The Muslim 500, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menempati nomor urut pertama. Tiga tokoh Indonesia yang masuk 50 besar adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Said Aqil Siroj, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang juga Rais 'Am Jam'iyyah Ahlith Thoriqah Al-Mu'tabaroh An-Nahdliyyah (Jatman) Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya atau Habib Luthfi.

Erdogan menempati urutan pertama tahun 2021. Dia menyalip Raja Saudi Salman bin Abdul Aziz. Tahun 2020, Erdogan berada di peringkat keenam, sedangkan Raja Salman berada di posisi keempat. Tokoh yang tahun lalu menempati posisi pertama adalah pemimpin Deobandi Sheikh Muhammad Taqi Usmani, kini berada di posisi kelima.

Baca juga : Masyarakat Tunggu Langkah Cepat Penanganan Covid-19

Sementara Presiden Jokowi menempati urutan ke-12. Tahun sebelumnya, Jokowi ada di peringkat ke-13. Kiai Said Aqil berada di posisi ke-18 dan Maulana Habib Lutfi berada di peringkat ke-32.

Daftar 500 Muslim Dunia Paling Berpengaruh Tahun 2021 diterbitkan oleh Pusat Studi Strategi Islam Kerajaan atau The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), lembaga riset independen yang terafiliasi dengan Institut Aal Al Bayt Kerajaan untuk Pemikiran Islam, bertempat di Amman, Yordania. RISSC menyatakan, muslim berpengaruh adalah muslim yang menimbulkan dampak terhadap dunia muslim. Dampak ini bisa positif atau negatif, tergantung sudut pandang yang digunakan.

Ketua Harian Tanfidziyah PBNU Robikin Emhas bangga tiga tokoh dari Indonesia masuk 50 besar. "Sebagai warga negara Indonesia, saya turut bangga dan bersyukur atas prestasi yang dicapai oleh para pemimpin kita," kata Robikin kepada RMco.id, Selasa (15/12).

Baca juga : Jokowi: Kalau Masyarakat Berkehendak, Koruptor Bisa Dihukum Mati

Pengakuan dunia terhadap sosok Presiden Jokowi, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil dan Maulana Habib Luthfi dalam kapasitasnya masing-masing sebagai muslim berpengaruh di dunia, baginya, tidak mengherankan.

Sebab, kepemimpinan ketiganya berpengaruh hingga ke denyut nadi masyarakat muslim. Kata Robikin, ada hal menarik dari ketiga tokoh ini. Ketiganya bukan hanya memimpin masyarakat dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, namun sama-sama penganut Islam moderat dan toleran.

"Islam dipandang bukan hanya berkutat tentang akidah dan syariah, tetapi juga peradaban. Islam sebagai agama kemanusiaan. Dan itu model penting yang memberi kontribusi signifikan bagi perdamaian dunia," pungkas Robikin.

Baca juga : Jokowi Makin Harum di Luar

Berikut 50 Besar Tokoh Muslim Berpengaruh Versi RISCC:

  1. Recep Tayyip Erdogan (Presiden Turki)
  2. Raja Salman bin Abdul Aziz (Raja Arab Saudi)
  3. Ayatollah Hajj Sayyid Ali Khamenei (pimpinan tertinggi Iran)
  4. Raja Abdullah II Ibn Al-Hussein (Raja Hasyimiyah Yordania)
  5. Sheikh Muhammad Taqi Usmani (Pemimpin Deobandi)
  6. Raja Mohammed VI (Raja Maroko)
  7. Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan (Putra Mahkota Abu Dhabi)
  8. Ayatollah Sayyid Ali Hussein Sistani (Marja Hawza, Najaf, Iraq)
  9. Sheikh Al-Habib Umar bin Hafiz (Pimpinan Dar Al Mustafa, Tarim, Yaman)
  10. Sheikh Salman Al-Ouda (khatib)
  11. Sheikh Tamim bin Hamid Al-Thani (Emir Qatar)
  12. President Joko Widodo (Presiden RI)
  13.  Sheikh Dr Ahmad Muhammad Al-Tayyeb (Imam Besar Masjid Al-Azhar)
  14. Sheikh Abdullah bin Bayyah (Presiden Forum for Pro-moting Peace in Muslim Societies)
  15. Imran Khan (Perdana Menteri Pakistan)
  16. Muhammadu Buhari (Presiden Nigeria)
  17.  Sheikh Dr Ali Gomaa (Mantan Grand Mufti Republik Arab Mesir)
  18.  Said Aqil Siradj (Ketum Nahdlatul Ulama)
  19. Amirul Mu'minin Sheikh As Sultan Muhammadu Sa'adu Abubakar III (Sultan Sokoto)
  20. Seyyed Hasan Nasrallah (Sekjen Hizbullah)
  21. Sheikh Habib Ali Zain Al Abideen Al-Jifri (Dirjen Tabah Foundation)
  22. Sheikh Hamza Yusuf Hanson (Guru dan co-founder Zaytuna College)
  23.  Muhammad bin Salman bin Abdul-Aziz Al-Saud (Putra Mahkota Arab Saudi)
  24. Sheikh Ahmad Tijani bin Ali Cisse (Pemimpin Tijaniyya Sufi Order)
  25.  Sheikha Munira Qubeysi (Pimpinan Qubeysi)
  26.  Sheikh Abdul-Aziz ibn Abdullah Aal Al-Sheikh (Grand Mufti Kerajaan Arab Saudi)
  27.  Maulana Mahmood Madani (Pemimpin dan anggota eksekutif Jamiat Ulema e Hind, India)
  28. Sheikh Mustafa Hosny (khatib)
  29. Sheikh Usama Al-Sayyid Al-Azhari (ulama)
  30. Shah Karim Al-Hussayni (The Aga Khan IV, Imam Ismaili Mus-lims)
  31.  Sheikh Dr Yusuf Al-Qaradawi (pimpinan International Union of Muslim Scholars)
  32. Habib Luthfi bin Yahya (ulama)
  33. Sheikh Abdul-Malik Al-Houthi (pimpinan Houthi)
  34. Sheikh Mahmud Effendi (ulama)
  35.  Maulana Tariq Jameel (ulama)
  36.  Sheikh Moez Masoud (ulama)
  37.  Halimah Yacob (Presiden Singapura)
  38.  Sheikh Rached Ghannouchi (politisi Tunisia)
  39. Sheikh Muhammad Al-Yaqoubi (ulama)
  40. Professor Seyyed Hossein Nasr (filsuf)
  41. Sheikh Uthman Taha (kaligrafer)
  42. Mohammed Salah (pesepakbola profesional)
  43.  Sheikh Muqtada Sadr (politisi)
  44. Maulana Nazur ur-Rahman ( Amir jemaah tablig Pakistan)
  45. HE President Mahmoud Abbas (Presiden Palestina)
  46. Dr Aref Ali Nayed (ulama)
  47. Dr Timothy Winter (Sheikh Abdal Hakim Murad) (ulama)
  48. Sheikh Ibrahim Salih (ulama)
  49. Dr Mohamed Bechari (aktivis Prancis)
  50. Amr Khalid Preacher (khatib)

[FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.