Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
2019, Adil Dan Makmur Bersama Prabowo-Sandi
2020, Adil Dan Makmur Untuk Prabowo-Sandi
Kamis, 24 Desember 2020 08:00 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Keberadaan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di kabinet rivalnya di Pilpres 2019: Jokowi-Ma’ruf Amin, masih saja dinyinyirin para pendukungnya. Tak sedikit juga yang mengungkapkan kekecewaan dan kekesalannya. Tagline “Adil & Makmur Bersama Prabowo-Sandi” yang diusung capres-cawapres nomor urut 2 itu, diplesetkan jadi “Adil & Makmur Untuk Prabowo-Sandi”.
Prabowo lebih dulu masuk kabinet Jokowi dengan menduduki posisi sebagai Menteri Pertahanan. Setahun kemudian, giliran Sandi menyusul, menerima tawaran sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Di dunia maya, masuknya Prabowo-Sandi di kabinet Jokowi ini, masih terus menjadi perbincangan menarik. Sudah dua hari, topik ini trending. Ada yang senang. Ada yang nyinyir. Ada yang kecewa. Dan, banyak juga yang mengomentarinya dengan candaan. Saking banyaknya yang berkomentar, kata kunci Prabowo-Sandi memuncaki trending topic di twitter, kemarin.
Tak cuma rakyat biasa yang berkomentar, sejumlah elite parpol juga tak ketinggalan bicara. Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera yang dalam Pilpres lalu jadi inisiator Gerakan #2019GGantiPresiden dan berada dalam gerbong Prabowo-Sandi, tentu saja kecewa dengan kabar ini. Dia menggeleng-gelengkan kepala, mengetahui Sandi mengikuti jejak Prabowo masuk kabinet.
Baca juga : Home Credit Sumbang 5.000 Masker Untuk Penyandang Disabilitas
Menurut dia, untuk menyehatkan demokrasi, seharusnya semua figur dan partai pendukung Prabowo-Sandi, menguatkan barisan oposisi, agar check and balance bisa berjalan dengan baik. Kalau semua masuk pemerintahan, tak akan ada lagi yang mengontrol dan mengawasi.
“Bagi demokrasi, ini bisa melemahkan karena membentuk persepsi bahwa pada akhirnya kekuasaan yang jadi tujuan,” kata Mardani, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Protes juga dilayangkan mantan Sekretaris BUMN, M Said Didu. Menurutnya, keputusan Sandi jadi menteri itu tak masuk akal bagi yang memiliki idealisme perjuangan. “Bagi pengejar jabatan, hal seperti itu mungkin hal biasa saja,” ujarnya.
Mereka yang kecewa mengungkit lagi tagline kampanye Prabowo-Sandi saat Pilpres 2019. “PADA AKHIRNYA, INDONESIA ADIL DAN MAKMUR DENGAN MENJADI MENTERI DI KABINET INDONESIA MAJU,” cuit akun @Raja_niel. “Slogannya sudah betul. Maksudnya, menjadi menteri bisa hidup Makmur...” timpal akun @Mun4fikun.
Baca juga : PDIP Dedikasikan Kantor Baru Lima Lantai Di Yogyakarta, Untuk Megawati
“Anjirrrrr Rumah Gw Di Jadiin Posko Kemenangan Nomor 2. Adil & Makmur Konsep Kampanyenya... Dan Sekarang Adil & Makmur Juga Sama-sama Jadi Babu-nya Oom Jok,” timpal akun @arpio_ridwan. “Prabowo-Sandi nomor 2, ternyata dua-duanya menteri. Slogannya adil dan makmur. Pak Prabowo ngurusin keadilan di bidang pertahanan, Pak Sandi di bagian makmur untuk pariwisata dan ekonomi kreatif,” cuit akun @ardhyhibs. “Kayak pemilihan Ketua OSIS. Yang kalah jadi pengurus. Indahnya negeriku ...” timpal akun @Fayyaz_Naushad.
Namun, ada juga netizen yang memberikan pujian. Mereka menilai, bergabungnya Sandi menjadi akhir dari drama Pilpres yang membelah. Pemilik akun @hotitoki merasa sudah tepat memilih Jokowi-Ma’ruf di Pilpres lalu. “Pilih Jokowi-Ma’ruf bonus Pabowo-Sandi,” kicaunya.
Pemilik akun @husen_jafar berpendapat, fenomena ini harusnya jadi pengalaman berharga bagi rakyat. Besok- besok, kalau ada pilpres, jangan mau lagi diadu-domba oleh politik elektoral. Bersetialah pada nilai. Nilai persatuan, perdamaian, kemanusiaan, kebangsaan, dan nilai-nilai luhur lainnya. “Kalaupun politik, politik kita adalah politik kebangsaan. Begitu!” ujarnya.
Juru Bicara Sandiaga Uno, Kawendra Lukistan menyebut, saat ini sudah tidak ada lagi perkubuan. “Berkali-kali pesan Pak Prabowo kepada seluruh kader Gerindra, jangan ada ruang untuk perasaan pribadi ketika berbicara soal bangsa dan negara,” kata Kawendra, kemarin.
Baca juga : Optimalkan TKDN, Pertamina Gandeng 3 BUMN Galangan Untuk Perawatan Kapal
Tantangan Sandiaga dinilai berat karena menggerakkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tidaklah mudah di kala pandemi.
“Doakan agar beliau bisa mengemban amanah sebaik-baiknya. Terlebih sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini sangat terdampak di tengah pandemi,” ungkapnya. [BCG]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya