Dark/Light Mode

Jangan Bicara Yang Aneh-Aneh Soal Sriwijaya SJ182

Jaga Perasaan Keluarga Korban

Senin, 11 Januari 2021 08:05 WIB
Serpihan-serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Pulau Seribu, disemprot disinfektan di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, kemarin. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww)
Serpihan-serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Pulau Seribu, disemprot disinfektan di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, kemarin. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak terus dilakukan. Basarnas, TNI-Polri, dan lain-lain, terus bekerja dari pagi hingga malam. Di sisi lain, keluarga korban terus berharap dan berdoa semoga semua kru dan penumpang bisa selamat. Yang menjengkelkan, di saat kesedihan ini, ada saja orang-orang iseng yang doyan nyebarin hoaks, bikin pernyataan aneh-aneh yang ujungnya justru melukai perasaan keluarga korban. Tolong hentikan perilaku tak terpuji ini.

Hingga kemarin, Tim SAR sudah menyerahkan 7 kantong jenazah untuk diidentifikasi oleh Disaster Victim Identification/DVI Polri. Rencananya, hari ini, tim DVI mulai melakukan identifikasi terhadap jenazah-jenazah itu.

Operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182 dimulai sejak Minggu (10/1) pagi. Tak hanya Basarnas yang turun, TNI AL, Brimob dan tim dari berbagai instansi, ikut membantu proses evakuasi. Dalam operasi ini misalnya, TNI AL mengerahkan delapan kapal perang, dua kapal tunda dan satu helikopter. Personel Detasemen Jalamangkara (Denjaka) dan Dinas Penyelamatan Bawah Air TNI AL, diterjunkan untuk menyelam mencari korban.

Baca juga : Erick Thohir : Semoga Keluarga Korban Diberikan Ketabahan

Di hari pertama kemarin, pencarian difokuskan di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Di lokasi ini terlihat tumpahan minyak dan serpihan pesawat yang diduga berasal dari pesawat Sriwijaya Air SJ128.

Benar saja, beberapa jam menyelam, personel Denjaka yang menyelam di kedalaman 20-30 meter menemukan beberapa serpihan pesawat, seperti potongan mesin, seluncur darurat, dan pecahan dan badan pesawat.

Di lokasi ini juga, petugas menemukan beberapa jenazah yang sudah tidak utuh dan properti yang diduga milik korban. Seperti KTP, sepatu bayi, dan pakaian.

Baca juga : Puan Berduka Atas Jatuhnya Sriwijaya SJ182, Doakan Keluarga Korban Tabah

Berbagai barang temuan itu lalu dibawa ke Jakarta Internasional Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta. Di lokasi ini, petugas sudah mendirikan tenda berukuran besar untuk tempat menaruh barang hasil operasi. Berbagai pecahan pesawat ini selanjutnya akan diserahkan ke KNKT (Komisi Nasional Keselamatan Transportasi) untuk bahan investigasi penyebab jatuhnya pesawat.

Sementara kantung jenazah langsung dibawa ke RS Polri, Keramat Jati, untuk proses identifikasi oleh tim DVI. Sampai sore kemarin, tim sudah mengirimkan 7 kantong jenazah ke tim DVI.

Lewat tengah hari, pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ128 menemukan titik terang setelah KRI Rigel mendapat pancaran sinyal darurat. Sinyal itu diduga kuat berasa dari kotak hitam atau black box pesawat yang sedang dicari. Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto langsung menyampaikan kabar ini kepada wartawan.

Baca juga : Kabasarnas Serahkan Serpihan Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Ke DVI

Namun, sampai kemarin, belum diketahui pasti bagaimana kondisi bodi pesawat tersebut. Masih utuh atau tidak. Belum ada informasi juga, apakah ada jenazah yang terperangkap dalam bodi pesawat itu, atau tidak. Juga belum diputuskan, kapan tim akan mengangkat bodi pesawat tersebut. “TNI bersama tim gabungan tengah menyiapkan rencana pengangkatan potongan besar pesawat ini,” kata Hadi, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.