Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Puting Beliung Terjang Waduk Gajah Mungkur

Kamis, 21 Januari 2021 00:20 WIB
Angin puting beliung terjadi di tengah perairan Waduk Gajah Mungkur, Desa Sendang, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Rabu (20/1) pukul 16.30 WIB. (Relawan PB Wonogiri)
Angin puting beliung terjadi di tengah perairan Waduk Gajah Mungkur, Desa Sendang, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Rabu (20/1) pukul 16.30 WIB. (Relawan PB Wonogiri)

RM.id  Rakyat Merdeka - Waduk Gajah Mungkur, Desa Sendang, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, diterjang angin puting beliung pukul 16.30 WIB pada Rabu (20/1).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena itu disebut Waterspout karena terjadi di perairan atau di atas permukaan air.

"Waterspout adalah angin puting beliung yang berada di atas permukaan air,” tulis UPT BMKG, A Yani Semarang dalam keterangan tertulis, Rabu (20/1).

Menurut análisis sementara BMKG, terjadinya puting beliung dipengaruhi adanya dinamika atmosfer yang menunjukkan adanya sirkulasi siklonik di selatan Indonesia. 

Baca juga : Positivity Rate Kian Tinggi, PPKM Jawa Bali Diperpanjang Dua Minggu

Kondisi ini, kata Yani, memicu terbentuknya belokan angin dan pertemuan angin di wilayah Jawa Tengah.

Kondisi tersebut didukung dengan  masa udara yang labil serta kelembapan udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah hingga lapisan atas, sehingga mendukung proses pembentukan awan hujan di Jawa Tengah, khususnya wilayah Wonogiri.

Berdasarkan pantauan Satelit dan Radar, BMKG Ahmad Yani Semarang sebelumnya telah mengeluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrim dari Pukul 13.50 WIB dan telah di update pukul 16.25 WIB dan Wonogiri, termasuk salah satu wilayah yang masuk dalam Peringatan dini tersebut.

Terjadi Setiap Tahun

Baca juga : Tuan Guru Bajang Luncurkan Buku Dakwah Nusantara

Kepala Pelaksana (Kalaks) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto membenarkan puting beliung tersebut. 

Menurutnya, fenomena tersebut juga kerap terjadi setiap tahun dan biasanya pada masa peralihan musim.“Sebenarnya hampir setiap tahun terjadi di wilayah Kabupaten Wonogiri,” jelas Bambang.

Bambang juga mengatakan, bahwa peristiwa yang terjadi selama kurang lebih 10-15 menit mengarah ke selatan itu tidak menimbulkan adanya kerusakan maupun korban jiwa dan situasi aman terkendali.

“Arah putaran angin menuju ke selatan. Tidak berdampak dan kondisi sekarang telah normal kembali,” terang Bambang.

Baca juga : Kejari Jaktim Buka Peluang Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Tanah Cakung

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mengimbau kepada masyarakat tidak perlu panik dengan adanya peristiwa yang terjadi sebagai tanda peralihan musim tersebut.

Dia berharap, masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan adanya berita yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Dalam hal ini, masyarakat harus tetap waspada terkait adanya peringatan cuaca dari BMKG yang dapat memicu terjadinya peristiwa alam dan berpotensi menjadi bencana alam seperti hingga banjir, angin puting beliung dan tanah longsor.

Menurut informasi BMKG, wilayah yang berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat meliputi Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banyumas, Banjarnegara, Kebumen, Wonosobo dan Purworejo.Selanjutnya Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Pati, Kudus, Jepara, Magelang dan Surakarta. [FIK]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.