Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pasca Gempa M7.0, Dua Kecamatan Di Kepulauan Talaud Laporkan Kerusakan Infrastruktur
Jumat, 22 Januari 2021 06:48 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memonitor dan melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, pasca gempa M7,0 pada Kamis malam (21/1) pukul 19.23 WIB.
Kerusakan infrastruktur dilaporkan terjadi di dua kecamatan, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara.
Data per Kamis malam (21/1) pukul 21.44 WITA mencatat dampak gempa berupa kerusakan bangunan, dengan kategori ringan hingga sedang. Kerusakan teridentifikasi di Desa Bantik, Kecamatan Beo, berupa dinding belakang rumah roboh.
Baca juga : Pusat Gempa Majene Sama Dengan Episenter Gempa Tahun 1969, Yang Berujung Tsunami
Dua kerusakan lain berada di Desa Rae, Kecamatan Beo Utara. BPBD melaporkan kerusakan di desa ini pada kategori rusak ringan.
Terkait dampak korban, BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud masih melakukan monitoring di lapangan.
Warga Kepulauan Talaud merasakan guncangan kuat saat gempa terjadi pada Kamis (21/1), sekitar pukul 19.23 WIB. BMKG melaporkan pemutakhiran parameter gempa pada magnitudo 7,0 serta berada 132 km timur laut Melonguane, Sulawesi Utara.
Baca juga : Satuan Polisi Kehutanan Harus Berani Lawan Perusak Hutan
Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud melaporkan warganya merasakan guncangan kuat selama 3 detik. Saat gempa, warga sempat panik.
Namun hingga kini, BPBD setempat belum menerima informasi terkait dampak gempa dengan kedalaman 119 km tersebut. BNPB terus memonitor dan melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud.
Saat ini, BPBD setempat terus menghimpun informasi dari desa-desa yang teridentifikasi merasakan guncangan gempa.
Baca juga : Biar Bisa Bersaing, Sandi Ajak Brand Lokal Kerek Kualitas Produk
Dilihat dari peta guncangan yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, gempa dirasakan di daerah Melonguane, Tahuna, Ondong IV MMI, Manado, Bitung III MMI, Galela , Gorontalo, Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat II-III MMI, Bolaang Uki II MMI, Ternate, Sofifi, Halmahera Tengah I-II MMI.
Skala IV MMI mendeskripsikan bila pada siang hari dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah, sedangkan III MMI menggambarkan getaran dirasakan nyata dalam rumah, serta terasa getaran seakan-akan truk berlalu. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya