Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tidak Puas Tersangka Rasis Ditahan 

Warganet Minta Seret Abu Janda

Kamis, 28 Januari 2021 07:20 WIB
Permadi Arya alias Abu Janda. (Foto: Twitter)
Permadi Arya alias Abu Janda. (Foto: Twitter)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penanganan Kasus rasisme yang dilakukan Ambroncius Nababan, terus berlanjut. Kemarin, Polisi resmi menahan Ketua Umum Relawan Pro Jokowi-Amin (Projamin) itu. Namun, penahanan Ambroncius ini tidak membuat warganet puas. Ada yang meminta, Polisi juga menyeret Permadi Arya alias Abu Janda

Desakan penangkapan Abu Janda ramai dicuitkan di Twitter. Bahkan tagar #TangkapAbuJanda sempat menjadi treding topic, kemarin. Alasannya, Abu Janda dianggap ikut menghina Natalis Pigai dan Islam.

Ada dua tulisan Abu Janda yang membuat warganet geram. Pertama, cuitan terkait berbau rasis terhadap Natalius Pigai. "Kau @NataliusPigai2 apa kapasitas kau? Sudah selesai evolusi belom kau?" cuit Abu Janda di akun Twitter @permadiaktivis1 pada 2 Januari 2021. Banyak yang mengaitkan, kata “evolusi” yang digunakan Abu Janda merujuk pada teori evolusi Charles Darwin. Kini, cuitan tersebut sudah dihapus.

Baca juga : Kejagung: Tersangka Korupsi Asabri Diumumkan Pekan Depan

Kedua, cuitannya yang ditujukan untuk merespons banyaknya kasus intoleransi yang mengatasnamakan Islam. "Islam memang agama pendatang dari Arab, agama asli Indonesia itu sunda wiwitan, kaharingan dan lain-lain. Dan memang arogan, mengharamkan tradisi asli, ritual orang dibubarkan, pake kebaya murtad, wayang kulit diharamkan. Kalau tidak mau disebut arogan, jangan injak-injak kearifan lokal," cuitnya.

Cuitan ini membuat warganet kesal. Salah satunya, ulama kelompok 212 Tengku Zulkarnain. Lewat cuitan di akun @ustadtengkuzul, dia mengapresiasi langkah Bareskrim Polri yang menahan Ambroncius. Dia pun meminta Polisi ikut menangkap Abu Janda.

“Bareskrim Polri tahan Ambroncius Nababan atas kasus rasisme pada Natalius Pigai. Terima kasih Polri atas kerja baiknya. Tinggal Abu Janda, Yusuf Henuk, dan Ruhut Sitompul diproses. Rakyat sedang menunggu gebrakan Kapolri baru. Bravo dan sukses selalu,” tulisnya.

Baca juga : Pasokan Batubara Terganggu, Listrik Dipastikan Nyala Hingga Maret

Tak hanya dari kelompok 212, Abu Janda juga kena semprot pendukung setia Jokowi, Akhmad Sahal. Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika Serikat itu, menyentil Abu Janda karena menyebut Islam sebagai agama arogan. 

“Twit @permadiaktivis1 yang bilang Islam sebagai arogan ini ngaco banget. Memang ada aliran Islam tertentu yang haramkan tradisi lokal, tapi muslim yang menentang aliran tersebut banyak sekali. Paham keislaman NU justru sangat ramah dengan tradisi lokal. Menyebut Islam argoan itu koplak!" tulis Sahal di akun @sahaL_AS, sambil mengunggah tangkapan layar tulisan Abu Janda.

Disentil begitu, Abu Janda buru-buru mengklarifikasi. “Jangan diambil tanpa konteks dong yai @sahaL_AS. Itu ngejawab cuitan Tengkuzul yang provokatif rasis. Bukan twit mandiri di temlen,” jawabnya.

Baca juga : Polisi Tahan 2 Tersangka Penganiayaan Wartawan Flores Timur

“Kalau gitu, harusnya fokus aja mengkritik paham keislaman Tengkuzul cs, bukan melabeli Islam sebagai arogan. Tengkuzul memang Islam, tapi Islam jauh lebih luas dan lebih beragam. Islam tak identik dengan Tengkuzul,” timpal Sahal.

Akun @ArifNuriz juga mengecam Abu Janda. “Sudah ngaku @permadiaktivis1 ditegur oleh beliau @sahaLAS. Cukup kau ucapkan maaf dan terima kasih tanpa merasa selalu benar dan berwatak menyerupai mereka yang kau kritik (bersikap bebal). Kalau mau kritik silakan tapi jangan kau kaitkan agamanya,” tulisnya. “Abu Janda ini siapa? Dulu katanya ustad, nyatanya bukan. Bilangnya pegiat media sosial, tapi kerjaannya bikin rusuh,” timpal @Devana67980470. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.