Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kulit Pisang Dan Mahkota Dewa Bisa Atasi Diabetes Mellitus

Selasa, 2 Februari 2021 01:17 WIB
Buah mahkota dewa (Foto: Istimewa)
Buah mahkota dewa (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Diabetes Mellitus (DM) termasuk salah satu penyakit mematikan di Indonesia. DM menjadi salah satu penyakit metabolik yang menduduki posisi teratas di Indonesia. Di dunia, Indonesia menempati urutan ke tujuh dari sepuluh negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi. 

Diabetes menunjukkan peningkatan angka kejadian dari 5,7 persen pada 2007 menjadi 6,9 persen sekitar 9,1 juta penderita di Indonesia pada 2013. Di masa pandemi Covid-19, berdasarkan laporan International Diabetes Federation (IDF), penderita DM di dunia mencapai angka 9,3 persen. Sedangkan di Indonesia, peningkatannya mencapai 10,8 juta orang.

Keadaan hiperglikemia pada penderita DM menyebabkan terbentuknya radikal bebas yang dapat membentuk oksigen reaktif. Pembentukan senyawa oksigen reaktif yang berlebihan dapat mengakibatkan ketidakseimbangan antara antioksidan protektif dengan jumlah radikal bebas pada penderita DM sehingga terjadilah kerusakan oksidatif yang dikenal dengan stres oksidatif. 

Baca juga : Merawat Kulit Dengan Bahan Alami Di Masa Pandemi

Penderita DM memerlukan pengobatan sepanjang hidup untuk mengurangi gejala, mencegah progresivitas penyakit, dan mencegah agar tidak berkembang ke arah komplikasinya. Sayangnya, obat anti diabetes dapat menimbulkan efek samping dalam penggunaan jangka panjang. 

Oleh karena itu, diperlukan alternatif. Salah satunya adalah terapi dengan menggunakan tanaman obat tradisional. Beberapa tanaman yang bisa digunakan untuk mengatasi DM antara lain aloe vera atau lidah buaya, mahkota dewa, kulit pisang kepok, dan cengkeh.

Aloe vera telah lama digunakan sebagai obat luka dan DM. Penggunaan aloe vera sebagai obat luka berhubungan dengan kemampuannya sebagai menghambat pertumbuhan mikroba (bakteri dan jamur). Penelitian menunjukkan, ekstrak aloe vera menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans, Aggregatibacter actinomycetemcomitans, Porphyromonas gingivalis, Bacteroides fragilis, Mycobacterium smegmatis, Staphylococcu aureus, Enterococcus faecalis, Micrococcus luteus, Bacillus spherius, Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella pneumoniae, Escherichia coli, Salmonella typhimurium, dan Candida albicans. Penggunaan aloe vera sebagai obat DM berhubungan dengan kemampuannya meningkatkan fungsi pankreas dalam menghasilkan insulin.

Baca juga : Kekurangan Zat Besi Bikin Anak Nggak Konsentrasi Belajar

Buah mahkota dewa sudah dikenal memiliki banyak khasiat untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk DM. Daging buah mahkota dewa mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid dari golongan khalkon dan saponin yang mempunyai efek hipoglikemik dengan dosis 241,35 mg per kg. Enzim α-glukosida merupakan enzim yang berperan dalam mengubah karbohidrat menjadi glukosa, inilah yang berkhasiat sebagai antidiabetes karena bersifat sebagai inhibitor (penghambat). Dengan demikian, apabila enzim tersebut kita hambat kerjanya, maka kadar glukosa (gula) dalam darah akan menurun sehingga menimbulkan efek hipoglikemik (kadar gula dalam darah menurun).

Ekstrak etil asetat pada kulit pisang kepok mengandung metabolit sekunder flavonoid berupa flavonoid 5, 7, 3’, 5’-tetrahidroksi-3-4-flavon-diol yang dapat menurunkan kadar glukosa darah. Makanya, sangat baik untuk mengurangi DM.

Cengkeh terbukti memiliki berbagai aktivitas farmakologi dan euganol merupakan komponen utama yang terkandung dalam minyak atsiri alias essential oil. Salah satu senyawa aktif yang terdapat dalam cengkeh yaitu flavonoid dari golongan khalkon. Efek senyawa euganol bertindak sebagai penghambat enzim α-glikosida yang dapat menghambat penyerapan karbohidrat sehingga dapat diubah menjadi glukosa. Selain itu, minyak atsiri berguna dalam mempercepat penggumpalan darah melalui proses pembentukan protein fenol yang menyebabkan presipitasi pada luka.***

Baca juga : Bamsoet Ajak Pemerintah Dan Masyarakat Bahu Membahu Atasi Bencana Alam

Penulis: Linda Lisdiana, Mahasiswa Pendidikan Kimia UIN Bandung

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.