Dark/Light Mode

Hari Ini Aktivitas Semeru Didominasi Gempa Letusan

Rabu, 10 Februari 2021 15:19 WIB
Gunung Semeru masih batuk batuk dan mengeluarkan lava dan lahar. (foto:net)
Gunung Semeru masih batuk batuk dan mengeluarkan lava dan lahar. (foto:net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Masyarakat diimbau mewaspadai awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah di puncak Gunung Semeru

Aktivitas Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) masih didominasi oleh gempa letusan berdasarkan pengamatan petugas Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (19/2).

Petugas Pos Pantau Gunung Semeru, Mukdas Sofian mencatat, terjadi 12 kali gempa letusan/erupsi Gunung Semeru dengan amplitudo 11-21 mm dan lama gempa 70-150 detik pada periode pengamatan pukul 00.00 - 06.00 WIB.

"Aktivitas Gunung Semeru juga tercatat satu kali gempa guguran dengan amplitudo 3 mm dan sembilan kali gempa hembusan dengan amplitudo 6-9 mm, serta dua kali gempa harmonik," tuturnya.

Baca juga : Hari Ini, Gubernur Koster Batasi Aktivitas Warga Hingga Pukul 21.00 WITA

Berdasarkan pengamatan secara visual, lanjut dia, gunung api tertutup Kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III, kemudian asap kawah tidak teramati, cuaca mendung hingga hujan, dan angin lemah ke arah timur laut.

"Pada pengamatan periode pukul 06.00 - 12.00 WIB tercatat 22 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 11-21 mm dengan lama gempa 65-120 detik," katanya dikutip Antara.

Gunung Semeru juga mengeluarkan sembilan kali gempa hembusan dengan amplitudo 2-9 mm dan tiga kali gempa harmonik dengan amplitudo 2-8 mm.

Pengamatan Gunung Semeru pada periode Selasa (9/2) pukul 00.00-24.00 WIB tercatat 67 kali gempa letusan/erupsi, dua kali gempa guguran, 23 kali gempa hembusan, lima kali gempa harmonik, dan satu kali gempa tektonik jauh.

Baca juga : Amatil Indonesia Menyerahkan Donasi Pendidikan

Status gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut, tetap pada level II atau waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan beberapa rekomendasi agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 1 Km dari kawah/puncak Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor Tenggara - Selatan.

Atas kondisi tersebut, masyarakat diimbau untuk mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. 

Radius dan jarak rekomendasi itu akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

"Masyarakat diminta menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas, karena saat ini suhunya masih tinggi dan perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan," katanya.

Baca juga : Jam Tangan Amazfit GTR 2e dan GTS 2e Kombinasi Gaya dan Kesehatan

Ia juga mengimbau masyarakat mewaspadai ancaman lahar di alur sungai/lembah yg berhulu di Gunung Semeru mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.

Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah  (BPBD) Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, aktivitas Semeru sementara ini masih aman dan terkendali, meskipun terjadi gempa letusan karena tidak berdampak pada masyarakat.

"Erupsi atau gempa letusan merupakan hal yang wajar bagi gunung api aktif seperti Semeru, sehingga masyarakat di lereng gunung tetap menjalankan aktivitasnya sehari-hari," ujarnya. [FIK]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.