Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Direshuffle, Terawan Gampang Move On

Kamis, 18 Februari 2021 06:30 WIB
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. (Foto: Biro Pers)
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. (Foto: Biro Pers)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direshuffle Presiden Jokowi dari kursi Menteri Kesehatan (Menkes), ternyata dr Terawan Agus Putranto tidak mutung. Apalagi murung. Sebaliknya, dia sudah move on. Sekarang, eks Kepala Rumah Sakit Pusat TNI AD (RSPAD) Gatot Subroto itu, lagi sibuk membuat vaksin Covid-19 Nusantara.

Terawan menjadi salah satu menteri yang diganti pada perombakan kabinet jilid pertama, Rabu 23 Desember 2020. Posisinya digantikan Budi Gunadi Sadikin. Pergantian Terawan disebut-sebut karena gagal mengendalikan penyebaran virus Covid-19.

Pasca dicopot menjadi Menkes, Terawan kembali lagi menjadi dokter. Setelah itu, nama dia seperti ditelan bumi. Tak pernah kelihatan di publik lagi.

Baca juga : Dishub DKI Bakal Terapkan Jakparkir Di 479 Lokasi

Selasa (16/2), Terawan terlihat di RS Kariadi, Semarang, Jawa Tengah. Ternyata dia sedang mengurusi pembuatan vaksin Covid-19 Nusantara.

Apa itu vaksin Nusantara? Vaksin tersebut merupakan buatan dalam negeri. Selain vaksin Merah Putih, ada juga vaksin Nusantara. Nah, vaksin ini diprakasai oleh Terawan.

“Vaksin ini sudah uji klinis I, sekarang masuk uji klinis II,” ujar Terawan.

Baca juga : Ditemukan, Korban Ketiga Longsor Kebumen

Vaksin Nusantara dinilai aman untuk orang yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta. Pasalnya, vaksin ini menggunakan teknologi sel dendritik di mana satu vaksin dibuat hanya diperuntukkan untuk satu orang.

Menurut Terawan, vaksin Nusantara merupakan kerja sama antara PT Rama Emerald Multi Sukses (Rama Pharma) bersama AIVITA Biomedical asal Amerika Serikat, Universitas Diponegoro (Undip), dan RSUP dr. Kariadi Semarang.

Dia berharap, vaksin Nusantara nantinya bisa diproduksi secara massal bila dinyatakan lolos uji klinis di semua tahap. Hingga mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Baca juga : Wapres Mulai Turun Gunung

Dia menargetkan, Vaksin Nusantara bisa diproduksi hingga 10 juta dosis setiap bulannya. “Ini akan membuat kemandirian vaksin,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.