Dark/Light Mode

Reshuffle Kabinet

Relawan Ribut, Istana Anteng

Senin, 14 Desember 2020 07:10 WIB
Ketua Bidang Kelembagaan dan Hubungan Antar Lembaga Seknas Jokowi, Dono Prasetyo. (Foto: Facebook)
Ketua Bidang Kelembagaan dan Hubungan Antar Lembaga Seknas Jokowi, Dono Prasetyo. (Foto: Facebook)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dorongan agar Presiden Jokowi segera melakukan reshuffle kabinet terus disuarakan. Setelah politisi, kini giliran relawan Jokowi di Pilpres lalu yang ribut soal perombakan kabinet. Sayangnya, hingga kini pihak Istana masih anteng-anteng saja.

Setelah dua menteri kena ‘kartu merah’ dari KPK, isu reshuffle kembali memanas. Jokowi tidak hanya didesak mencari pengganti Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari Batubara, tapi juga melakukan perombakan kabinet. Sejumlah parpol pendukung pemerintah ikut melemparkan wacana tersebut.

Kini, giliran para relawan Jokowi di Pilpres 2019 yang mulai bersuara. Pertama disampaikan oleh relawan Seknas Jokowi. Ketua Bidang Kelembagaan dan Hubungan Antar Lembaga Seknas Jokowi, Dono Prasetyo, menilai Presiden dalam kondisi bahaya. Alasannya, dua menterinya sudah dicokok KPK.

Menurutnya, Presiden harus mengambil langkah yang lebih tegas. Yaitu kocok ulang kabinet. Tujuannya, agar pemerintah tetap bisa menjalankan program meski di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga : PKB Manut Jokowi Saja

“Salah satu cara yang bisa ditempuh dengan reshuffle kabinet. Mengutamakan kompetensi dan integritas calon menteri pengganti,” kata Dono dalam keterangan persnya, kemarin.

Jika dibutuhkan, Seknas Jokowi siap memberikan dukungan dengan mengajukan nama relawan yang kompeten. “Bagi relawan, jabatan adalah amanah, dan bagaimana akselerasi program bisa berjalan secara terukur, bukan semata-mata menyalurkan aspirasi kekuasaan,” ujarnya.

Usulan reshuffle juga disuarakan Komite Rakyat Nasional (Kornas) Jokowi. Relawan yang sudah 2 kali Pilpres ikut memenangkan Jokowi ini, mendesak Presiden segera melakukan rombak kabinet. Jangan sampai, kasus korupsi yang menyeret 2 menteri aktif membuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah turun.

“Maka dari itu, Kornas Jokowi meminta kepada Presiden segera mengambil langkah perombakan kabinet yang tidak perform,” ujar Ketua Kornas Jokowi, Akhrom Saleh Akieb, kemarin.

Baca juga : Panas Di Dunia Maya, Adem Di Dunia Nyata

Apa tanggapan Istana? Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian menyatakan, Jokowi belum memberi sinyal mengenai penunjukan Mensos dan Menteri KP yang baru.

“Belum ada tanda-tanda. Kita semua serahkan kepada Presiden. Siapa, kapan dan bagaimana kita serahkan sepenuhnya kepada Beliau. Pasti akan dipilih yang terbaik,” kata Donny, kemarin.

Mengenai dua posisi menteri yang masih dipegang oleh pejabat sementara, Donny yakin hal tersebut tidak akan memengaruhi kinerja pemerintahan. Apalagi saat ini sudah menjelang akhir tahun, sehingga sebagian besar program kementerian sudah terealisasi.

“Saya kira untuk sementara waktu masih bisa berjalan dengan baik. Jadi apalagi ini sudah akhir tahun, kan tinggal menyelesaikan saja. Kita tunggu aja apa yang akan diputuskan Presiden,” ucapnya.

Baca juga : Liburan Bareng Ibnu?

Di dunia maya, desakan reshuffle yang disampaikan para relawan mendapat tanggapan negatif dari warganet.

Akun @rajadau88023942 menyindir, relawan lagi incar jabatan. “Relawan ko mendesak, kaya ga rela,” sentilnya.

“Apakah relawan itu bisa mendikte, atau hanya ngusul, kan namanya relawan, ya ndak usah ngajari gitu lho,” sahut @anakgem59239218. “Ini relawan aja yang ribut, istana mah anteng-anteng aja,” kata @rakyat_biasa12. “Kode-kode relawan minta jatah menteri hhhh,” kelakar @iblisbergamis.

Akun lainnya malah ikut-ikutan memberi rekomendasi menteri-menteri yang layak direshuffle dan tidak. “Menkes, Menag, Menhan ganti aja. Ndak ada prestasi,” tulis @chelseaariani. “Mudah mudahan pak @mohmahfudmd tidak kena resafel ya Allah kasihanilah beliau. Amin,” pinta akun @tukang_beca. “Ngomong aja elu pengen jadi menteri,” canda @joelian_stc175. [SAR/UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.