Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Karena potensi banjir masih berpeluang terjadi pada Maret dan April 2021.
"Potensi banjir terutama kategori menengah masih harus diwaspadai pada Maret. Namun daerah potensi banjir berkurang pada April," kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal dalam konferensi pers yang dipantau secara daring di Jakarta, Sabtu (20/2/2021).
Herizal menjelaskan, musim hujan 2020-2021 dipengaruhi fenomena iklim global La Nina yang dapat meningkatkan curah hujan hingga 40 persen. Diperkirakan, La Nina masih akan berlangsung setidaknya hingga Mei 2021.
Baca juga : Musuh Anies Masih Tiarap
Saat ini hampir sebagian besar wilayah Indonesia, yaitu 96 persen dari Zona Musim telah memasuki musim hujan. Diprakirakan pada Maret-April 2021 curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia masih berpotensi menengah hingga tinggi, yaitu mencapai 200-500 mm/bulan.
Sedangkan sebagian besar Papua dan sebagian Sulawesi berpotensi mendapatkan curah hujan bulanan kategori tinggi-sangat tinggi atau lebih dari 500 mm/bulan.
Sementara Mei, memasuki masa transisi dari musim hujan ke kemarau dan pada Juni-Agustus sebagian besar wilayah seperti Riau, Jambi, Sumsel, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan dan Papua diprakirakan mendapatkan curah hujan kategori menengah-rendah (20-150 mm/bulan).
Baca juga : Buktikan Cinta, Pasutri Rantai Tangan 3 Bulan
September, diprediksikan juga masih kemarau. Sementara Oktober memasuki transisi musim kemarau ke musim hujan dan diprakirakan November kembali memasuki musim hujan.
Herizal menambahkan, musim kemarau diperkirakan lebih basah dibandingkan normalnya. Karena itu, tetap perlu diwaspadai potensi bencana hidrometeorologi hingga April 2021. "Musim kemarau tahun ini tidak sekering musim kemarau pada biasanya atau juga dibandingkan musim kemarau 2019," kata dia.
Karena itu, masih perlu diwaspadai potensi banjir yang berpeluang terjadi pada Maret-April 2021, namun juga perlu dimanfaatkan potensi curah hujan kategori menengah dan tinggi pada Maret dan April untuk mengisi waduk, bendungan dan embung sebagai cadangan air untuk mengantisipasi musim kemarau. [RSM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya