Dewan Pers

Dark/Light Mode

Tuntaskan Masalah Banjir, Pemda Jabodetabek Harus Bersinergi

Sabtu, 20 Februari 2021 19:06 WIB
Banjir di kawasan Kemang Jakarta Selatan, Sabtu (20/2). (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Banjir di kawasan Kemang Jakarta Selatan, Sabtu (20/2). (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Koalisi Kawal Lingkungan Hidup Indonesia Lestari (Kawali) Puput TD Putra menilai, banjir akibat curah hujan yang cukup tinggi, sebenarnya bisa ditangani dengan baik. Sepanjang, para pemangku kepentingan memperhatikan sejumlah hal.

Dari sisi lingkungan, daerah resapan air di Jakarta memang semakin berkurang. Bahkan, sejumlah wilayah cekungan di DKI dan sekitarnya - yang seharusnya jadi daerah resapan -, kini malah beralih fungsi jadi bangunan. Mulai dari mall, hingga apartemen.

Berita Terkait : Mau Buang Masker Sekali Pakai? Jangan Lupa Disinfeksi Dulu

"Dari sini kita melihat, perlu ketegasan dari pemerintah dalam penanganan pelanggaran tata ruang atau alih fungsi lahan," jelas Puput kepada RM.id, Sabtu (20/2).

Mantan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) DKI ini menilai, pemerintah kurang memiliki keseriusan dalam menambah daerah resapan. Seolah tak ada agenda prioritas untuk penanganan banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Berita Terkait : Jakarta Diprediksi Akan Banjir, Riza Patria Minta Warga Siaga

"Kita bisa lihat, di wilayah hulu, Puncak, Bogor, bahkan Depok, malah ada alih fungsi lahan," ujarnya.

Hal yang harus jadi perhatian utama adalah sampah. Menurutnya, kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan masih rendah. Ditambah lagi, pemerintah juga kurang mengedukasi masyarakat soal sampah.

Berita Terkait : Kawasan Pejalan Kaki Di Kota Tua Harus Diperluas Ke Provinsi Lainnya

"Padahal, itu merupakan faktor yang benar-benar sangat penting sebagai penyebab tersumbatnya aliran air," ujarnya.

Karena itu, Puput menilai perlu adanya gerakan kolektif dari berbagai pihak. Mulai dari pemerintah, masyarakat, pengusaha, maupun para pemerhati lingkungan. Masalah ini harus ditangani secara bersama-sama, dengan kesadaran bersama.
 Selanjutnya