Dark/Light Mode

Kerek Kinerja Perekonomian

Tahun Ini, Pemerintah Punya Banyak Modal

Minggu, 21 Februari 2021 05:05 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati (Foto : Facebook Sri Mulyani Indrawati )
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati (Foto : Facebook Sri Mulyani Indrawati )

RM.id  Rakyat Merdeka - Tahun ini, Pemerintah lebih percaya diri bisa memulihkan perekonomian. Sebab, kini Kabinet Indonesia Maju mengantongi banyak modal untuk mewujudkan hal itu. Antara lain, program vaksinasi Covid-19.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menilai, vaksinasi Covid-19 menjadi faktor positif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Vak­sinasi dapat mengembalikan kepercayaan diri masyarakat untuk beraktivitas, sehingga meningkatkan daya beli dan konsumsi.

“Selain vaksinasi, APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) 2021 ekspansif di­fokuskan untuk melanjutkan penanganan pandemi, akan memperkuat upaya pemulihan ekonomi melalui realokasi ke belanja produktif dan penguatan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” ungkap Ani-sapaan akrab Sri Mulyani, di Jakarta, Kamis (18/2).

Baca juga : Pulihkan Perekonomian, Menteri BUMN Gandeng Singapura

Selain itu, Ani menyebut, kini Undang-Undang Cipta Kerja sudah terbit. Kemudian, ada pembentukan Indonesia Invest­ment Authority (INA).

“Semua itu jadi modal kuat untuk membawa ekonomi kita ke titik semula (rebound) tahun ini,” ujarnya.

Sementara, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, kinerja ekspor membaik akibat membaiknya harga komoditas primer seperti kelapa sawit, batubara, dan besi baja. Hal ini akan memiliki peran penting membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di atas 5 persen tahun ini. Ditambah lagi, adanya perbaikan harga sejumlah produk manufaktur seperti kimia organik, kendaraan bermotor, dan alas kaki juga makin mendorong kinerja di sejumlah sektor-sektor ekonomi.

Baca juga : Peran Tokoh Komunitas Penting Untuk Cegah Penyebaran Covid-19

“ BI dan pemerintah akan terus bahu membahu dalam mendorong permintaan domestik,” tegas Perry.

Hal tersebut, lanjut Perry, dilakukan dengan sinergi kebi­jakan yang mencakup 5 aspek. Pertama, pembukaan sektor-sektor produktif dan aman.

Kedua, akselerasi stimulus fiskal. Ketiga, peningkatan kredit dan pembiayaan dari perbankan dan sektor keuangan dari sisi permintaan maupun penawaran.

Baca juga : PT PII Beri Penjaminan Pemerintah Proyek Sistem Penyediaan Air Minum Jatiluhur I

“Aspek keempat adalah ber­lanjutnya stimulus moneter dan makroprudensial dari bank sentral. Dan yang kelima, per­cepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan, khususnya terkait pengembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah,” tegas Perry.

Seperti diketahui, Pemerintah mematok, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini mencapai sebesar 4,5-5,3 persen. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.