Dark/Light Mode

Peningkatan Literasi Digital Perlu Didukung Keterampilan Berpikir Kritis

Selasa, 23 Februari 2021 20:54 WIB
Peningkatan Literasi Digital Perlu Didukung Keterampilan Berpikir Kritis

 Sebelumnya 
Pada saat ini, akses internet masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Selain itu, faktor keterjangkauan gadget dan kuota internet juga mempersulit akses bagi siswa yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah.

Nadia melihat, rendahnya literasi menjadi faktor penting yang menyebabkan rentannya masyarakat terhadap hoaks dan misinformasi maupun sisi-sisi gelap internet seperti fenomena cyberbullying, predator seksual, maupun penipuan online.

Menurutnya, pemerintah perlu meneruskan upaya yang terstruktur untuk meningkatkan konektivitas antar daerah di Indonesia untuk memperkecil kesenjangan antara satu daerah dengan daerah lainnya.

"Hal ini akan membantu banyak hal, tidak hanya pendidikan, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat,” terang Nadia.

Baca juga : Pasien Covid-19 Perlu Dukungan Keluarga

Menurutnya, untuk meningkatkan literasi digital, perlu adanya usaha pemerintah untuk meningkatkan akses internet terutama untuk daerah rural Indonesia dan masyarakat menengah ke bawah.

Selain itu, konten pembelajaran TIK dapat direvisi agar lebih relevan dengan tuntutan masa kini yang memerlukan adanya kemampuan mengevaluasi informasi yang didapat dari sumber-sumber digital.

Kebiasaan berpikir kritis juga harus dikembangkan sejak di bangku sekolah sehingga masyarakat Indonesia dapat menjadi masyarakat digital yang bertanggung jawab.

Berdasarkan survei dari Kementerian Kominfo dan Katadata, indeks literasi digital nasional ada di angka 3,47 di skala 4. Survei ini memperlihatkan bahwa level literasi digital Indonesia masih berada di tingkat yang belum memuaskan.

Baca juga : Kesuksesan PJJ Perlu Dukungan Kompetensi Guru Dan Akses TIK

Tidak hanya kemampuan menggunakan perangkat digital, literasi digital adalah kemampuan memproses dan mengevaluasi informasi yang didapat dari sumber-sumber digital secara kritis dan bertanggung jawab.

Literasi digital merupakan salah satu aspek dari payung besar kemampuan literasi. Jika dilihat dari sisi pendidikan, literasi anak Indonesia juga belum mencapai tingkat yang memuaskan.

Berdasarkan skor literasi Programme for International Students Assessment (PISA), Indonesia berada di peringkat 71 dari 79 negara. Lebih lanjut, hanya 30 persen peserta didik yang mengikuti tes yang berada di maupun di atas level 2 dalam kemampuan membaca dibandingkan dengan 77 persen peserta didik dari negara-negara OECD.

Selain itu, berdasarkan Survey of Adult Skills yang diselenggarakan tahun 2016, 70 persen orang dewasa Indonesia berada di maupun di bawah level 1 di literasi.

Baca juga : Pentingnya Financial Technology Dalam Keberhasilan UMKM

"Dua survei ini memperlihatkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia masih mengalami kesulitan dalam memahami informasi secara kritis yang terdapat di dalam teks yang panjang dan kompleks," tutup Nadia. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.