Dark/Light Mode

Erupsi Gunung Sinabung

AirNav Sebut Nggak Ngefek Ke Navigasi Penerbangan

Selasa, 2 Maret 2021 13:18 WIB
Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Ilustrasi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara kembali erupsi dengan mengeluarkan guguran awan panas pada Selasa pagi, (2/3), pukul 06.42 WIB. Namun demikian, hingga pukul 11.30 WIB, AirNav Indonesia memastikan tidak ada dampak signifikan dari erupsi tersebut terhadap layanan navigasi penerbangan.

"Sampai berita ini disampaikan pukul 11.30 WIB, tidak ada dampak signifikan aktifitas erupsi Gunung Sinabung terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia, baik di Cabang Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC) maupun Cabang Medan," ujar Manajer Hubungan Masyarakat Airnav Indonesia Yohanes Harry Douglas Sirait dalam keterangan tertulis, Selasa (2/3).

Baca juga : Menkop UKM Sambut Baik 3 Rekomendasi Pengembangan UMKM

Dengan adanya erupsi tersebut, International NOTAM Office AirNav Indonesia telah merilis dua buah ASH NOTAM (ASHTAM) terkait aktifitas erupsi Gunung Sinabung. Pertama, ASHTAM 2159 pada 2 Maret 2021 pukul 01.15 UTC dengan status red alert. Ketinggian abu vulkanik dilaporkan dari permukaan tanah – Flight Level F250 (pengamatan pada pukul 00.20 UTC), bergerak ke arah Barat dengan kecepatan 15 kt.

Selanjutnya, ASHTAM 2160 pada 2 Maret 2021 pukul 01.15 UTC dengan status red alert. Ketinggian abu vulkanik dari permukaan tanah – Flight Level F400 (pengamatan pada pukul 01.20 UTC), bergerak ke arah Barat dengan kecepatan 25 kt.

Baca juga : Status Gunung Sinabung Siaga, Warga Diminta Waspada

"Pilot Wings Air Penerbangan 1248 rute Medan Kuala Namu – Nias Binaka, yang melakukan melalui observasi visual pada pukul 08.45 WIB, melaporkan bahwa abu vulkanik Gunung Sinabung terlihat sampai dengan ketinggian 12,000 kaki di atas permukaan air laut dan mengarah ke barat. Namun dinyatakan tidak signifikan terhadap pergerakan dan jarak pandang pesawat," kata Yohanes.

Kendati begitu, Yohanes mengatakan AirNav Indonesia tetap melakukan langkah antisipasi. Antara lain Cabang JATSC membuat plotting area untuk pesawat terbang menghindari area di sekitar Gunung Sinabung melalui Radar Vector.

Baca juga : Gunung Sinabung Erupsi, Semburkan Debu Setinggi 500 Meter

Sementara itu, Kantor Cabang Medan mengarahkan pesawat yang terbang dari dan menuju Bandar Udara Internasional Kuala Namu menjauhi area di sekitar Gunung Sinabung melalui Radar Vector.

"AirNav Indonesia terus berkoordinasi dengan stakeholder penerbangan terkait dan bersiaga terkait perkembangan aktifitas erupsi Gunung Sinabung, yang berpotensi mempengaruhi kegiatan operasional penerbangan. Informasi terkini akan selalu kami perbaharui sesuai kondisi di lapangan," pungkas Yohanes. [EFI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.