Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

BPIP Resmikan Pasar Gotong Royong Di Sragen

Minggu, 7 Maret 2021 12:47 WIB
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi meresmikan Desa Karungan dan Pasar Bahulak di Sragen, Jawa Tengah, Minggu (7/3). (Foto: ist)
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi meresmikan Desa Karungan dan Pasar Bahulak di Sragen, Jawa Tengah, Minggu (7/3). (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, Minggu (7/3), meresmikan Desa Karungan dan Pasar Bahulak di Sragen, Jawa Tengah, sebagai Desa Pancasila dan Pasar Gotong Royong. Alasannya, masyarakat desa telah menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam pengembangan sektor perekonomian.

"Apa yang dilakukan Desa Karungan menjadi uswah hasanah (teladan) dan akan membangkitkan ekonomi Indonesia jika diikuti secara besar-besaran (oleh daerah lain)," buka Yudian saat sambutan pada acara Deklarasi Desa Karungan Sebagai Desa Pancasila dan Pasar Bahulak Sebagai Pasar Gotong Royong.

Menurut Yudian, saat pandemi Covid-19 melanda, perekonomian masyarakat terguncang. Namun, berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS)  pertanian merupakan satu-satunya bidang yang tumbuh positif. 

"Ini menunjukkan desa dan pertanian penting. Karakter ekonomi desa yang cenderung padat karya, menjadi jaring penyelamat warga dari goncangan ekonomi," tukasnya. 

Yudian mengatakan, undang-undang memberi ruang gerak luar biasa bagi masyarakat desa untuk mendorong produksi dan konsumsi lokal. Dan, menciptakan ikon wisata seperti Pasar Bahulak di Desa Karungan ini.

Baca juga : PDIP Taput Resmikan Koperasi Mega Gotong Royong Jaya

 Hal ini memiliki karakter yang berbeda dengan ekonomi yang ditopang pemodal besar.  Mereka membawa tenaga kerja asing, dan keuntungannya dibawa lari pemilik modal untuk ditanam di tempat lain.

"Komponen lokal memiliki keunggulan, kemampuan bertahan lebih tinggi saat terjadi krisis ekonomi global. Jadi katalisator pegentasan kemiskinan, terutama ketika modal ditanam kembali di tingkat desa," kata Yudian.

"Ini aktualisasi nilai ekonomi Pancasila. Pengembangan ini tak bisa dilaksanakan tanpa gotong royong."

Sementara itu, Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno sangat bergembira dengan apresiasi warga, tidak hanya dari Sragen, tetapi juga dari Solo dan Semarang, yang mendatangi Pasar Bahulak. Apalagi, dengan penetapan Desa Karungan sebagai Desa Pancasila dan Pasar Bahulak sebagai Pasar Gotong Royong oleh BPIP, membuatnya sebagai wakil pemerintah kabupaten mendapat kehormatan besar.

"Semoga deklarasi ini menjadi pemberi motivasi bagi masyarakat Desa Karungan untuk terus mengembangkan nilai-nilai Pancasila di sektor ekonomi," kata Dedy.

Baca juga : Vaksin Gotong Royong Banjir Peminat

Di tempat yang sama, Kepala Desa Karungan Joko Sunarso curhat peran warganya mendirikan Pasar Bahulak. Hal ini bermula dengan kondisi tanah kas Desa seluas empat hektar yang tak maksimal dalam pengelolaanya.

Kemudian, dengan semangat gotong royong dan ketulusan masyarakat desa, ingin menciptakan pasar yang mengenang kuliner masa lalu. Dimana, kuliner itu sudah tidak ditemukan di pasar modern.

"Maka dari itu, dengan keikhlasan warga dan paguyuban  terciptalah pasar ini. Alhamdulillah selama kegiatan pasar mulai September 2020 hingga saat ini berjalan lancar dan ramai yang sangat bermanfaat untuk desa kami," kata Joko.

Dengan adanya Pasar Bahulak ini, maka ada 74 pedagang yang semuanya warga desa untuk berjualan di pasar. Dan, setiap kegiatan pasar yang dilaksanakan dua pekan sekali, mengerahkan 292 tenaga kerja. 

 "Mereka sangat senang, rukun, dan guyub, untuk mencintai desanya sebagai rasa nasionalisme," kata Joko. 

Baca juga : DPD: Vaksin Gotong Royong Jangan Menjadi Lahan Bisnis

Ada sejumlah jajanan yang dijual pedagang di Pasar Bahulak. Di antaranya, soto bathok, sego menir, nasi jagung, tiwul, wedang gemblung, wedang secang, jamu gendhong, hingga kaos bahulak.

Kemudian semua transaksi dilakukan dengan pembayaran memakai koin dari tempurung kelapa. Setiap pengunjung yang datang bisa menukar koin di pintu masuk dengan harga Rp 2.000 satu koin. [GO]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.