Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kasus Pemotongan Insentif ASN, KPK Panggil Bupati Sidoarjo Jumat Lusa
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- Polisi Tangkap Pengemudi Fortuner Pemalsu Pelat TNI Yang Ngaku Adik Jenderal
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Jasa Marga Catat 1,3 Juta Kendaraan Sudah Kembali Ke Jabotabek
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Bencana Naik, Doni Curhat Anggaran Malah Turun
Kasian, Sedih, Tapi Harap Maklum Ya!
Rabu, 17 Maret 2021 06:15 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo curhat di DPR. Dia bingung anggaran BNPB terus turun tiap tahunnya. Turunnya gila-gilaan lagi. Padahal, setiap tahun jumlah bencana naik terus. Aduh, kasian, sedih, tapi harap maklum ya negara lagi cekak.
Curhatan Doni itu disampaikan saat rapat kerja soal anggaran bencana dengan Komisi VIII DPR, di DPR, kemarin. Dalam rapat kerja tersebut juga hadir Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata. Rapat dipimpin Ketua Komisi VIII DPR, Yandri Susanto.
Doni yang mengenakan rompi BNPB itu, pada awalnya menjelaskan kondisi bencana alam Indonesia. Termasuk Covid-19.
Baca juga : Gibran Jadi Walkot, PDIP Ajak Karang Taruna Bumikan Pancasila Di Era Milenial
Sehabis itu, Doni baru mengeluhkan anggaran BNPB terus turun dalam lima tahun terakhir. Misalnya, pada 2015, anggaran BNPB mencapai Rp 1.661 triliun. Kemudian menyusut jadi Rp 1.653 di 2016. Tahun berikutnya, anggaran makin ramping 34 persen menjadi hanya Rp 1.084 triliun.
Begitu juga untuk 2018, anggaran BNPB dipangkas 30 persen jadi Rp 748 miliar. Tahun 2019 juga lebih kecil lagi atau turun 17,9 persen menjadi Rp 614 miliar. Tahun 2020, anggaran BNPB kembali dipangkas. Kali ini lebih besar dipangkasnya, sampai 26,6 persen menjadi tinggal Rp 481 miliar.
Berdasarkan catatan Doni, penurunan anggaran BNPB rata-rata mencapai 22,08 persen setiap tahunnya. Menurutnya, pagu tersebut tidak sebanding dengan tren bencana yang terus meningkat. Istilah peribahasanya: besar pasak daripada tiang.
Baca juga : Harap Maklum Saja, Ya!
Sebab itu, ia berharap ada tambahan anggaran bencana. Apalagi, kebutuhan BNPB semakin bertambah.
“Sehingga terdapat kesenjangan yang cukup besar dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana dengan ketersediaan sumber dana yang terbatas,” curhat Doni.
Menteri Sosial, Tri Rismaharini ikut-ikutan curhat. Katanya, buffer stock alias stok penyangga untuk mencegah kekurangan bahan bantuan sosial dalam penanganan pasca-bencana milik Kementerian Sosial menipis.
Baca juga : Kemiskinan Naik, Ini Kata Anak Buah Sri Mulyani
Tahun ini, pihaknya menggelontorkan sejumlah dana untuk membantu penanganan bencana di daerah dalam bentuk makanan dan bahan pokok untuk pengungsi. Kondisi itu yang menyebabkan stok di Kemensos makin berkurang.
“Makanya kemudian buffer stock kami dengan kondisi demikian semakin menipis,” aku Risma.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya