Dark/Light Mode

Bencana Naik, Doni Curhat Anggaran Malah Turun

Kasian, Sedih, Tapi Harap Maklum Ya!

Rabu, 17 Maret 2021 06:15 WIB
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo (kiri) bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/3/2021). (Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A/hp)
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo (kiri) bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/3/2021). (Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A/hp)

 Sebelumnya 
Menanggapi curhatan tersebut, Ketua Komisi VIII DPR, Yandri Susanto mengupayakan, kinerja BNPB semakin moncer. Instrumennya, Komisi VIII tengah membahas revisi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, termasuk di dalamnya tentang alokasi anggaran penanggulangan bencana.

“Komisi VIII mengusulkan agar terdapat dana siap pakai penanggulangan bencana paling sedikit dua persen dari APBNdan APBD. Selain itu, juga tentang dana abadi penanggulangan bencana sehingga dapat mengurangi ketergantungan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat,” terangnya.

Bagaimana tanggapan Kemenkeu? Dirjen Anggaran Kemenkeu, Isa Rachmatawarta mengatakan, tengah menggodok skema pendanaan bencana ke depannya. Menurut dia, bencana ini kejadian yang tidak bisa diprediksi.

Baca juga : Gibran Jadi Walkot, PDIP Ajak Karang Taruna Bumikan Pancasila Di Era Milenial

“Kami juga tidak tahu kapan akan terjadi dan seberapa besar intensitasnya. Karena itu menganggarkan untuk bencana itu adalah sesuatu yang sangat tricky dan sangat menantang,” ujarnya.

Isa menuturkan, Kemenkeu akan mempersiapkan skema pendanaan yang lebih efisien dan efektif, seperti pulling fund maupun asuransi reasuransi. Model pendanaan itu lebih sesuai dengan perkembangan model pendanaan saat ini, serta memberikan fleksibilitas.

“Negara kita juga bukan negara yang mempunyai kelonggaran luar biasa dalam menyusun anggaran. Sehingga kemudian kami tidak bisa anggarkan terlalu besar,” pungkas Isa.

Baca juga : Harap Maklum Saja, Ya!

Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio juga ikut menyayangkan terus berkurangnnya anggaran BNPB. Padahal, menurut Agus, kehadiran BNPB sangat penting. Tapi apa daya juga jika anggarannya minim.

Kendati begitu, dia memahami, saat ini pemerintah lebih fokus pada penanganan Covid-19 dan memberikan bantuan sosial. Sementara, penerimaan negara sangat terbatas. “Tapi anggaran BNPB seharusnya memang jangan dipangkas, karena berkaitan dengan penanganan bencana,” katanya.

Warganet juga ikut mengomentari curhatan Doni. akun @JoeWongJaVa menyayangkan anggaran BNPB terus turun. Dia pun menanyakan hal itu ke Presiden Jokowi. “@Jokowi piye iki?” cuitnya. Sementara akun @ORSON_ordesonto mengatakan, berkurangnya anggaran BNPB akan berpengaruh juga pada penanganan Covid-19. “Makin lama aja nih Corona di Indonesia,” cuitnya.

Baca juga : Kemiskinan Naik, Ini Kata Anak Buah Sri Mulyani

Sementara, akun @Hmmurahmurahhm2 membandingkan anggaran BNPB dengan subsidi untuk orang kaya. “Anggaran Untuk Rakyat Dikurangi Anggaran Subsidi CUKONG Taipan Pengusaha Naik?” bebernya. ‘ Prestasi pemerintah,” samber @militanvespa. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.