Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ubud Jadi Kawasan Prioritas Vaksinasi Massal Dan Pilot Project Zona Hijau

Jumat, 26 Maret 2021 23:19 WIB
Pelaksanaan vaksinasi sistem banjir, di Ubud, Gianyar, Bali. (Foto: Dok. Pemkab Gianyar)
Pelaksanaan vaksinasi sistem banjir, di Ubud, Gianyar, Bali. (Foto: Dok. Pemkab Gianyar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tiga wilayah di Bali telah ditetapkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin beserta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebagai pilot project zona hijau bebas Covid-19 untuk pelaksanaan program Free Covid Corridor (FCC). Program FCC yaitu bentuk zona sehat yang terbebas dari Covid-19, melalui program vaksinasi menyeluruh terhadap orang yang tinggal dan beraktivitas pada zona atau kawasan tersebut.

Ubud menjadi salah satu kawasan prioritas yang dipilih untuk lokasi penyelenggaraan vaksinasi massal sejak Senin (22/3). Pertimbangannya, Ubud menjadi salah satu wilayah yang menjadi pusat para wisatawan berlibur. Bupati Gianyar I Made Mahayastra mengungkapkan, vaksinasi yang dilakukan di kawasan tersebut merupakan persiapan menyongsong dibukanya kembali kunjungan wisatawan. 

“Langkah awalnya, harus kita pastikan semua masyarakat sudah divaksin dan kita lakukan hari ini. Semua perusahaan swasta di Ubud juga sudah memiliki sertifikat CHSE (Clean, Health, Safety, and Environment), sehingga ke depan, ketika saatnya pariwisata dibuka, kita sudah siap untuk menerima kunjungan wisatawan,” papar Mahayastra, dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat (26/3).

Baca juga : Terbang Ke Lampung, Wapres Pantau Vaksinasi Dan Bendungan

Pelaksanaan vaksinasi massal di Ubud dilakukan dengan inovasi baru yang berbeda dengan wilayah lain, yaitu sistem banjar. Banjar merupakan pembagian wilayah administratif di Bali di bawah kelurahan atau desa, setingkat dengan RW.

"Sistem yang dilakukan ini melibatkan semua dinas atau organisasi perangkat daerah, seperti rumah sakit pemerintah maupun swasta. Semua pihak diajak berkontribusi, sehingga dapat mempermudah proses penyebaran vaksinasi," tutur Mahayastra.

Vaksinasi massal berbasis banjar ini telah diberikan kepada 32.000 orang dari 47.000 orang yang telah didata. Rencananya, kata Mahayastra, vaksin tahap kedua akan diberikan setelah delapan pekan vaksin pertama.

Baca juga : Program Vaksinasi Tak Gunakan Vaksin Basi

"Desa-desa yang menjadi fokus pelaksanaan vaksin yaitu desa Kedewatan, Sayan, Petulu, dan Kelurahan Ubud dengan jumlah banjar mencapai 33 banjar. Vaksinasi massal sistem banjar menuju Ubud hijau dipastikan selesai dalam waktu 5 hari," kata Mahayastra.

Inovasi yang dilakukan Pemkab Gianyar tersebut diapresiasi Gubernur Bali I Wayan Koster. Koster meyakini, manajemen vaksin berbasis banjar dengan melibatkan semua dinas atau organisasi perangkat daerah dapat mempercepat proses vaksinasi. 

"Saya berharap agar nantinya yang diterapkan Bupati Gianyar bisa dilakukan di kabupaten lainnya. Sehingga percepatan vaksinasi di Provinsi Bali, yang diprioritaskan oleh Presiden, dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan target yang ditentukan," harapnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.