Dark/Light Mode

Pelaut Ngarep Dapat Prioritas Vaksinasi Covid-19

Senin, 8 Maret 2021 13:41 WIB
Pelaut tengah bekerja di sebuah kapal barang. (Foto: Ist)
Pelaut tengah bekerja di sebuah kapal barang. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) meminta kepada pemerintah untuk memprioritaskan pemberian vaksinasi Covid-19 kepada para pelaut.

President KPI Mathias Tambing mengatakan, pelaut atau Anak Buah Kapal (ABK) merupakan pekerja di sektor maritim memiliki peran yang sangat vital. Karena, pelaut menjadi garda terdepan menggerakkan perekonomian di sektor kelautan.

Mathias menilai, tugas dan tanggungjawab pelaut termasuk paling rentan terpapar virus Covid-19.

Baca juga : 3.628 Pegawai Kemenag Mulai Divaksin Covid-19

"Tenaga medis, pejabat dan pelayan publik serta kalangan unsur masyarakat lainnya di Indonesia sudah menerima vaksin Covid-19. Kami harapkan para pelaut juga menjadi prioritas program vaksin tersebut oleh pemerintah," ujarnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (8/3).

Mathias menuturkan, di seluruh dunia telah diakui bahwa pelaut adalah pekerja kunci yang memegang peranan penting di masa pandemi Covid-19. Bahkan, kata Mathias, pada puncak peringatan Hari Pelaut Sedunia atau Day of The Seafarers pada pertengahan tahun 2020, International Maritime Organization (IMO) memberikan apresiasi dan pengakuan atas kontribusi para pelaut di seluruh dunia pada perdagangan global dan perekonomian dunia di tengah Pandemi Covid-19, dengan istilah Seafarers are Key Worker.

"Sebagai salah satu negara yang memiliki jumlah pelaut terbesar di dunia, sudah sepatutnya pemerintah melindungi pelaut-pelautnya. KPI meminta untuk segera dilaksanakan program pemberian Vaksin Covid-19 terhadap pelaut," tegasnya.

Baca juga : Jadi Klaster, Pedagang Pasar Karombasan Disuntik Vaksin Covid-19

Terkait nasib pelaut di masa pandemi, Mathias mengungkapkan, banyak kesulitan dan ketidakpastian. Mulai dari sulitnya akses masuk ke pelabuhan sampai proses pergantian awak dan repatriasi.

Bahkan, tidak sedikit pelaut yang sudah berbulan-bulan tidak pulang ke rumah dan tidak mendapatkan kepastian kapan mereka dapat kembali karena adanya pembatasan perjalanan akibat situasi sekarang ini. Menurut data PBB, saat ini ada sekitar 400 ribu ABK yang bekerja melebihi waktu 12 bulan baik di kapal niaga maupun perikanan di masa pandemi Covid-19 ini.

Posisi mereka masih berada di tengah laut dan belum bisa kembali karena menyangkut berbagai hal. "Hingga pandemi Covid-19 memasuki tahun kedua saat ini kami melihat belum ada keberpihakan pemerintah Indonesia dalam program vaksinasi terhadap pelaut. Padahal mereka itu Seafarers are Key Worker," ucapnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.