Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Filosofi Gerakan Donor Plasma Konvalesen

Bentuk Rasa Syukur Dengan Membantu Orang Sedang Sakit

Minggu, 28 Maret 2021 08:21 WIB
Ketua Kolegium Kedokteran Indonesia dr Putu Moda Arsana. (Foto : Istimewa).
Ketua Kolegium Kedokteran Indonesia dr Putu Moda Arsana. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Kolegium Kedokteran Indonesia Putu Moda Arsana memaparkan pentingnya do­nor plasma konvalesen dalam penanganan Covid-19.

Terapi plasma konvalesen adalah terapi yang dilakukan dengan pemberian plasma atau cairan darah yang diambil dari seseorang yang mengandung zat antibodi terhadap penyakit tertentu, dan diberikan kepada pasien yang sedang sakit.

Putu menjelaskan, ada dua fungsi donor plasma konvalesen, yakni antiviral effect (antivirus) dan immunomodulatory effect.

Baca juga : Bali Kudu Jajaki Ekonomi Baru Selain Pariwisata

Sebagai antivirus, plasma konvalesen yang mengandung antibodi dapat mengikat tangan-tangan virus. Dengan begitu, vi­rus tidak dapat masuk ke dalam sel tubuh. Virus harus masuk ke dalam sel tubuh agar bisa tetap hidup.

“Jika diselimuti antibodi maka virus tidak bisa masuk dan akhirnya mati,” ujar Putu dalam seminar daring plasmahero.id, kemarin.

Dia menambahkan, pada pasien yang sedang sakit, akan dikeluarkan sitokin yang bisa menyebabkan peradangan.

Baca juga : Pandemi Covid-19 Membuat 30 Juta UMKM Bangkrut

Jika sitokin dibiarkan bebas, maka akan menyebabkan keru­sakan jaringan.

Nah, inilah fungsi kedua plasma konvaselen, immuno­modulatory, yakni mengikat sitokin tersebut.

“Meski virusnya sudah tidak ada tetapi kalau antibodinya masih ada dia masih bisa mengikat zat-zat jelek yang dihasilkan akibat adanya virus,” ungkapnya.

Baca juga : Pastikan Siap Lahir Batin Sebelum Divaksin Covid-19

Putu menjelaskan, ada beberapa jenis antibodi pada Covid-19 yang terbentuk setelah sembuh dari sakit atau setelah vaksinasi.

Pertama, neutralizing anti­body untuk menetralisasi virus. Kedua, binding antibody untuk mengikat virus, tapi tidak me­netralisasi. Ketiga, non-binding antibody atau antibodi yang tidak mengikat virus. Kemudian, Antibodi lainnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.