Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Filosofi Gerakan Donor Plasma Konvalesen
Bentuk Rasa Syukur Dengan Membantu Orang Sedang Sakit
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Kolegium Kedokteran Indonesia Putu Moda Arsana memaparkan pentingnya donor plasma konvalesen dalam penanganan Covid-19.
Terapi plasma konvalesen adalah terapi yang dilakukan dengan pemberian plasma atau cairan darah yang diambil dari seseorang yang mengandung zat antibodi terhadap penyakit tertentu, dan diberikan kepada pasien yang sedang sakit.
Putu menjelaskan, ada dua fungsi donor plasma konvalesen, yakni antiviral effect (antivirus) dan immunomodulatory effect.
Baca juga : Bali Kudu Jajaki Ekonomi Baru Selain Pariwisata
Sebagai antivirus, plasma konvalesen yang mengandung antibodi dapat mengikat tangan-tangan virus. Dengan begitu, virus tidak dapat masuk ke dalam sel tubuh. Virus harus masuk ke dalam sel tubuh agar bisa tetap hidup.
“Jika diselimuti antibodi maka virus tidak bisa masuk dan akhirnya mati,” ujar Putu dalam seminar daring plasmahero.id, kemarin.
Dia menambahkan, pada pasien yang sedang sakit, akan dikeluarkan sitokin yang bisa menyebabkan peradangan.
Baca juga : Pandemi Covid-19 Membuat 30 Juta UMKM Bangkrut
Jika sitokin dibiarkan bebas, maka akan menyebabkan kerusakan jaringan.
Nah, inilah fungsi kedua plasma konvaselen, immunomodulatory, yakni mengikat sitokin tersebut.
“Meski virusnya sudah tidak ada tetapi kalau antibodinya masih ada dia masih bisa mengikat zat-zat jelek yang dihasilkan akibat adanya virus,” ungkapnya.
Baca juga : Pastikan Siap Lahir Batin Sebelum Divaksin Covid-19
Putu menjelaskan, ada beberapa jenis antibodi pada Covid-19 yang terbentuk setelah sembuh dari sakit atau setelah vaksinasi.
Pertama, neutralizing antibody untuk menetralisasi virus. Kedua, binding antibody untuk mengikat virus, tapi tidak menetralisasi. Ketiga, non-binding antibody atau antibodi yang tidak mengikat virus. Kemudian, Antibodi lainnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.