Dark/Light Mode

Alissa Wahid: Bom Gereja Makassar Buah Ideologi Ekstremis

Minggu, 28 Maret 2021 19:58 WIB
Koordinator Jaringan Gusdurian Alissa Wahid. (Foto: Ist)
Koordinator Jaringan Gusdurian Alissa Wahid. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Koordinator Jaringan Gusdurian Alissa Wahid menilai, aksi keji bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar adalah puncak gunung es dan buah ideologi ekstremis yang ditanam sebagian kelompok antikeberagaman.

"Diperlukan kolaborasi berbagai pihak untuk mencegah ideologi kekerasan ini merebak di tengah masyarakat," kata Alissa dalam keterangan persnya kepada wartawan, Minggu (28/3).

Baca juga : Korban Bom Katedral Makassar Bertambah Jadi 20 Orang

Alissa mengutuk keras aksi bom bunuh diri ini. Apapun motif dan ideologinya. Peristiwa ini menambah catatan memilukan kondisi toleransi di Indonesia.

Alissa meminta negara lebih aktif mencegah berkembangnya ideologi ekstremis di semua level kehidupan berbangsa dan bernegara. Putri Presiden keempat KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini mengajak seluruh tokoh agama dan masyarakat untuk menyebar gagasan agama yang ramah.

Baca juga : Muncul Bom Makassar, Protokol Penanganan Ekstremisme Tidak Boleh Kendor

Selain itu, dengan memoderasi kehidupan beragama agar sesuai ajaran agama yang menjadi rahmat bagi semesta. "Kekerasan dan kebencian bukanlah ajaran agama apapun," ujarnya.

Diketahui, aksi keji bom bunuh diri terjadi di pintu gerbang Gereja Katedral, di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3). Akibat ledakan bom sejumlah orang baik security dan jemaah gereja luka-luka. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.