Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemerintah Larang Mudik Lebaran 2021

Pelaku Industri Transportasi Dan Hotel Cuma Bisa Pasrah

Selasa, 30 Maret 2021 05:54 WIB
Ilustrasi. Petugas polisi memeriksa seorang penumpang di pos pemeriksaan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). (Foto : AP Photo)
Ilustrasi. Petugas polisi memeriksa seorang penumpang di pos pemeriksaan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). (Foto : AP Photo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Larangan mudik Lebaran tahun ini oleh pemerintah memicu beragam reaksi dari pelaku usaha. Maklum, libur Idul Fitri sudah menjadi momen yang ditunggu untuk mengerek pemasukan perusahaan.

Kendati begitu, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengaku, sangat mendukung keputusan pemerintah terkait larangan mudik Lebaran 2021.

“Kami taat dan support kepu­tusan pemerintah. Tapi tunggu aturan detailnya,” kata Irfan ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Kemenhub Siapkan Aturan Pengendalian Transportasi

Sementara, Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (Persero) Tbk atau HIN Iswandi Said menyatakan, apa pun kepu­tusan pemerintah, perseroan akan mendukung karena untuk kebaikan bersama.

Menurutnya, berkaca dari pengalaman selama setahun ke belakang, memang selalu ada peningkatan kasus Covid-19 pascaliburan.

“Kami akan tetap waspada, belum semua masyarakat di­vaksin. Sehingga bisa dikatakan kita masih dalam tahap transisi, belum benar-benar bebas Covid- 19,” ujar Iswandi kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Pemerintah Resmi Larang Mudik Lebaran 6-17 Mei 2021

Ditanya pandangannya dari sisi bisnis, Iswandi mengaku larangan mudik pasti akan ber­dampak negatif pada pendapatan hotel. Namun, dia tidak bisa secara gamblang mengungkap potensi kerugian yang dideritanya kelak. Yang pasti, sebagai hotel milik BUMN, HIN tetap menjalankan sesuai protokol kesehatan.

“Kalau soal bisnis, jujur saya belum menghitung, karena un­tuk pembukuan juga kami belum hitung berapa keuntungan dan ruginya nanti,” ucap Iswandi.

Meski begitu, HIN tetap menerapkan strategi dengan meya­kinkan pada konsumen jika menginap di hotel jaringan HIN, semua sudah memenuhi standar protokol kesehatan. Dia mencontohkan jaringan HIN di Bali, sudah seluruh stafnya divaksin dosis pertama.

Baca juga : Sabar..., Aturan Mudik Lebaran 2021 Diputuskan Sebelum Ramadan

“Sangat pas sekali kalau me­mulai lagi bisnis pariwisata dengan kepastian vaksin. Tapi kami juga tak bisa jor-joran, karena tergantung konsumennya juga. Pemerintah sudah mem­berikan peraturan yang terbaik bagi semua orang,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.