Dark/Light Mode

Banjir NTT Belum Beres, Muncul Gempa Di Malang Dan Sangihe

Ya Allah, Dosa Apa Negeri

Minggu, 11 April 2021 07:50 WIB
Banyak rumah dan bangunan rusak akibat gempa magnitudo 6,1 yang menerjang Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021). Salah satunya bisa kita lihat berantakannya ruangan Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Blitar. Puing-puing berserakan di tempat para wakil rakyat itu, bersidang. (Foto: ANTARA/Irfan Anshori)
Banyak rumah dan bangunan rusak akibat gempa magnitudo 6,1 yang menerjang Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021). Salah satunya bisa kita lihat berantakannya ruangan Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Blitar. Puing-puing berserakan di tempat para wakil rakyat itu, bersidang. (Foto: ANTARA/Irfan Anshori)

RM.id  Rakyat Merdeka - Innalillahi. Kabar duka kembali tiba. Bencana datang silih berganti. Nyawa terus melayang. Rumah dan gedung-gedung hancur berantakan. Belum beres dengan urusan banjir dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT), kemarin, gempa mengguncang dua daerah sekaligus: Malang, Jawa Timur dan Sangihe, Sulawesi Utara. Ya Allah, apa dosa negeri ini, sehingga bencana datang tiada henti...

Gempa Malang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB dengan kekuatan 6,1 Magnitudo. Gempa ini dirasakan di sejumlah wilayah seperti Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Banyuwangi, Jember, Lamongan, Bojonegoro, Situbondo, Kediri, Pasuruan, Pacitan, Jombang, Trenggalek hingga Tulungagung.

Jika dilihat dari episenter (pusat) gempa bumi yang terletak pada koordinat 8,83 Lintang Selatan dan 112,5 Bujur Timur atau pada jarak 96 km arah selatan dari Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, gempa ini masuk dalam golongan menengah.

Saking kuatnya gempa membuat warga panik dan berlarian keluar rumah. Mereka hanya bisa pasrah melihat rumahnya hancur.

Gempa ini membuat banyak rumah rusak parah. Bahkan, ada yang rata dengan tanah. Tempat ibadah juga kena. Bahkan, ada yang hancur.

Guncangan gempa juga membuat atap kamar rawat inap RSUD Kota Blitar ambrol. Demikian juga bangunan atap Gedung DPRD Kabupaten Blitar. Sejumlah ruangan milik ketua dan wakil ketua DPR, ruang rapat paripurna, hingga staf DPRD, roboh.

Baca juga : BNPB: Gempa Malang Tewaskan 6 Orang, 1 Luka Berat

Gempa juga merusak patung Kingkong yang ada di taman bermain Jatim Park. Para pengunjung pun berhamburan keluar.

Sampai tadi malam, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal ada enam orang dan satu orang luka-luka. Mereka yang meninggal tiga orang di Kabupaten Lumajang, dua warga di antara wilayah Lumajang dan Kabupaten Malang, serta satu orang di Kabupaten Malang.

“BNPB terus berkoordinasi dan memantau kondisi di lokasi bencana dengan berkoordinasi dengan BPBD di wilayah Jawa Timur,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati.

Dua jam kemudian, tepatnya pukul 16.30 WIB, gempa bumi berkekuatan 6,0 Magnitudo mengguncang Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.

“Ada gempa lagi di Sulut di Sangihe Barat, Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulut kekuatannya disini 6,0 terjadi pukul 16.30 lebih 45 detik. Ini cukup dalam, kedalamannya 295 km, tetapi dirasakan di Talaud dengan intensitas 3 MMI,” ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat konferensi pers, kemarin.

 

Baca juga : Banjir Dan Longsor Di NTT, Ketum Gempari : Yuk Bantu Korban Bencana Alam

Dia berharap tidak ada dampak dari gempa bumi berkekuatan 6,0 magnitudo ini. Mengingat daerah tersebut berada di sekitar gunung.

“Semoga saja karena wilayah di sana gunung-gunung. Semoga saja tidak berdampak longsor dan sebagainya,” harap Dwikorita.

Sementara itu, Koordinator Mitigasi Gempa Bumi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Supartoyo mengatakan, gempa yang terjadi di Malang tak ada kaitannya dengan gempa yang terjadi di Sangihe. Kedua peristiwa itu berasal dari sumber gempa yang berbeda.

“Masing-masing gempa, kalau sumber jauh, tidak ada kaitan,” ujar Supartoyo dalam keterangannya, kemarin.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy telah memerintahkan BNPB untuk memonitor dan melakukan asesmen akibat dampak gempa M6,1 yang terjadi di Malang. 

Muhadjir telah memerintahkan Kepala BNPB Doni Monardo untuk mengawasi dampak kerusakan yang timbul akibat gempa berkekuatan 6,1 Magnitudo itu.

Baca juga : Gandeng BKPM, BNI Mudahkan Investasi Ke Dalam Dan Ke Luar Negeri

“Saya sudah kontak Terus dengan Kepala BNPB Pak Doni monardo kemudian saya juga menugaskan Deputi Kemenko PMK bidang kebencanaan untuk mendata memantau perkembangan gempa,” ucap Muhadjir di sela-sela kunjungannya ke Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, kemarin.

Pemerintah pusat, kata Muhadjir, terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah daerah untuk mendata efek gempa. Namun terkait penanganan pasca bencana, Muhadjir menyebut sejauh ini pemerintah daerah, baik pemerintah provinsi Jawa Timur, maupun beberapa pemerintah kabupaten untuk mengordinasi dampak kerusakan.

“Untuk kejadian kasus gempa di wilayah Jawa Timur bagian selatan, masih dalam kategori belum bisa disebut bencana nasional. Berbeda dengan yang terjadi di NTT, memang sekarang fokusnya di NTT, karena itu saya sarankan bencana gempa di selatan Jawa Timur ini cukup dihandel oleh masing-masing daerah dan nanti akan saya koordinasikan,” katanya.

Musibah gempa itu juga mendapat perhatian dari netizen. Akun @abahnalagati prihatin dengan musibah yang terus melanda Tanah Air. “Astaghfirullah. Musibah datang bertubi-tubi. Corona tak kunjung selesai, banjir NTT belum pulih. Sekarang terjadi dua gempa sekaligus. Malang dan Sulut. Ya Allah, dosa apa negeri ini?” tulis @abahnalagati. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.