Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Siti Ma'rifah: Perempuan Harus Lebih Kreatif Dan Kembangkan Diri

Minggu, 11 April 2021 10:03 WIB
Dari kiri: Ketua Komisi Perempuan dan Anak MUI Siti Ma`rifah Ma`ruf Amin, Rektor UIN Jakarta Prof Amany Lubis, dan Pimpinan Baznas Saidah Sakwan (Foto: Istimewa)
Dari kiri: Ketua Komisi Perempuan dan Anak MUI Siti Ma`rifah Ma`ruf Amin, Rektor UIN Jakarta Prof Amany Lubis, dan Pimpinan Baznas Saidah Sakwan (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia belum diketahui kapan akan berakhir. Di tengah kondisi itu, kaum perempuan yang paling merasakan dampaknya, terutama bidang ekonomi. Untuk mengatasi ini, kaum perempuan dituntut untuk selalu kreatif.

"Di satu sisi ada penurunan pendapatan dan di sisi lain konsumsi meningkat karena PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) dan WFH (Work From Home). Ini telah menjadikan beban ekonomi dan aktivitas domestik perempuan bertambah," ungkap Ketua Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga (KPRK) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Siti Ma'rifah Ma'ruf Amin.

Baca juga : Naik 3.629, Kenaikan Kasus Sembuh Terendah Di Tahun Ini

Siti Ma'rifah menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya di seminar nasional "Perempuan dan Pengembangan Ekonomi Kreatif", Sabtu (10/4). Seminar yang diselenggarakan Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga MUI secara hibrid itu menghadirkan delapan pembicara. Di antaranya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Wakil Ketua MUI Basri Bermanda.

Dia menegaskan, karena menjadi pihak yang paling merasakan dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19, pelibatan perempuan dalam penanganan pandemi adalah keniscayaan. Pelibatan ini penting untuk menjaga ketahanan keluarga, masyarakat dan negara.

Baca juga : Jokowi Apresiasi Paradigma Baru LDII Yang Lebih Terbuka Dan Toleran

"Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi hari ini, perempuan adaptif dengan pemanfaatan media sosial untuk pengembangan diri, ekonominya dan ekonomi keluarganya. Salah satunya melalui ekonomi kreatif dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah," jelas Siti Ma'rifah.

Ia menambahkan, konfigurasi fakta, peluang, kendala dan tantangan perempuan sebagai subyek dan penerima manfaat dari ekonomi kreatif menarik untuk ditelisik Iebih dalam lagi. "Agar dapat menjadi pembelajaran yang kongkret bagi perempuan yang bergerak di sektor ekonomi kreatif, dengan menggali pengalaman para praktisi serta memahami regulasi dan kebijakan negara dan pemerintah akan diketahui peta jalan ekonomi kreatif yang tepat khususnya bagi perempuan," paparnya.

Baca juga : Ini Jurus BI Percepat Ekonomi Dan Keuangan Digital

Ikhtiar perempuan Muslimah sebagai subyek penerima manfaat ekonomi kreatif merupakan kewajiban karena menjadi sarana (wasilah) mewujudkan keluarga mandiri, masyarakat sejahtera, Indonesia Maju. "Membiarkan terbengkalainya ekonomi keluaga dan masyarakat berarti menentang konsep kesejahteraan dan kebahagiaan sebagaimana diajarkan Islam," tegasnya.

Hal itulah yang mendasari Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga MUI bekerja sama dengan PT Perwiratama Group, menyelenggarakan seminar nasional ini, yang disertai kunjungan lapangan. Seminar Nasional "Perempuan dan Pengembangan Ekonomi Kreatif" tersaji dengan baik, lancar dan sukses, melibatkan 50 peserta offline dan sekitar 300 peserta online, terdiri dari KPRK seluruh Indonesia dan ormas perempuan. [WUR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.