Dark/Light Mode

Kepala BNPB Sedih, Tempat Mainnya Semasa Muda Terkikis Abrasi

Jumat, 16 April 2021 01:45 WIB
Kepala BNPB Letjen TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo (baju oranye lima kiri) didampingi Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah (empat kiri) saat meninjau pembangunan sea wall penahan abrasi dan gelombang tsunami di pesisir Pantai Padang, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (15/4). (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Danung Arifin)
Kepala BNPB Letjen TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo (baju oranye lima kiri) didampingi Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah (empat kiri) saat meninjau pembangunan sea wall penahan abrasi dan gelombang tsunami di pesisir Pantai Padang, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (15/4). (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Danung Arifin)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengawali kegiatan kunjungan kerja hari kedua di ‘Bumi Minangkabau’, dengan meninjau pesisir Pantai Padang, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (15/4).

Bersama Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah dan Wali Kota Padang Hendri Septa, Doni kembali menginjakkan kaki di tempat di mana dulu dia pernah menghabiskan masa muda saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk sekadar bersenda gurau.

Selayang pandang mengingat apa saja yang dikenang, Doni mengaku miris. Wajah pesisir Pantai Padang itu telah banyak berubah. Garis pantai yang menjadi andalan wisata di Kota Padang itu semakin terkikis oleh abrasi laut.

“Dulu, waktu saya SMP dan SMA ini adalah tempat bermain kami. Masih ada puluhan meter pantainya, sekarang habis sama sekali. Sudah juga dipasang juga batu grip ke arah laut, tapi ternyata habis setelah 30 tahun,” kenang Doni.

Saat ini, Doni ingin memastikan bahwa lokasi wisata populer di Kota Padang mendapatkan perhatian serius.  Sehingga, aman dari potensi ancaman abrasi laut dan bencana gempabumi yang dapat memicu gelombang tsunami dari Samudera Hindia.

Baca juga : Kepala BPOM: Tak Ada Pilih Kasih, Vaksin Nusantara Mentok Di Persyaratan

Kombinasi Infrastruktur dan Vegetasi

Dalam peninjauan singkat itu, Doni juga melihat bahwa pembangunan sabuk garis pantai atau sea wall yang merupakan bantuan dari Pemerintah Pusat melalui BNPB sudah terlaksana dengan baik.

Doni berharap, penahan abrasi dan tsunami itu juga dikombinasikan dengan infrastruktur lain berbasis vegetasi alami.

Sea wall yang baru kita saksikan ini adalah bantuan dari Pemerintah Pusat melalui BNPB, atas usulan dari Kota Padang dan Pemprov Sumatera Barat. Kita harapkan tanggul penahan ini berhenti di sini saja,” terang Doni.

Dalam hal ini, Doni meminta agar Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Kota Padang dapat membuat regulasi yang mengatur tentang ekosistem berkelanjutan.

Baca juga : Akibat Aktivitas Subduksi, Gempa Malang Terasa Sampai Lombok Utara

Dia meminta agar penanaman vegetasi sebagai benteng alami tidak berhenti sebagai kegiatan seremoni saja. “Peraturan yang bisa membangun ekosistem secara kontinyu secara berlanjut. Tidak bisa hanya menanam lantas dibiarkan,” kata Doni.

Dia juga meminta agar kawasan pesisir barat wilayah Sumatera Barat itu dapat ditanami beberapa jenis pohon, yang memiliki manfaat sebagai peneduh dan mampu mereduksi ancaman abrasi dan tsunami. Semisal Pinago atau Nyamplung, Waru, Ketapang, Cemara Udang dan Beringin.

 “Seluruh kawasan pesisir barat wilayah Sumatera Barat ini bisa ditanami dengan vegetasi yang punya kekuatan yang baik,” jelas Doni.

“Kalau ini bisa dikembangan secara bertahap berlanjut, maka kita bisa menyelamatkan generasi yang akan datang,” sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Doni meminta seluruh komponen baik mulai pemerintah, masyarakat hingga tokoh adat agar bersama-sama memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga, merawat dan melestarikan apa yang sudah dimulai untuk mitigasi dan mengurangi risiko bencana alam.

Baca juga : Polisi Bilang Nggak Niat Tembak Mati Terduga Teroris ZA

“Harus bersedia merawat yang ada di sepanjang pantai. Jangan ditebang, jangan dirusak. Semakin banyak tanaman di pantai, akan membuat pantai tahan abrasi dan bertambah pasirnya,” pungkas Doni. [HES]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.