Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kapal Selam Nanggala Di Laut Bali

Kini, Suaranya Pun Tak Terdengar Lagi

Sabtu, 24 April 2021 07:50 WIB
Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad (kiri), Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono (tengah) dan Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksma TNI Julius Widjojono (kanan) memberikan keterangan pers perkembangan operasi pencarian KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (23/4/2021). (Foto: ANTARA/Fikri Yusuf)
Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad (kiri), Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono (tengah) dan Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksma TNI Julius Widjojono (kanan) memberikan keterangan pers perkembangan operasi pencarian KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (23/4/2021). (Foto: ANTARA/Fikri Yusuf)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402 belum juga menemui titik terang. Meski bala bantuan dan alat-alat canggih sudah datang, tapi belum ada yang mampu melacak kapal selam yang hilang kontak sejak Rabu lalu, di Laut Bali, tersebut. Bahkan kini, suara kapal selam buatan Jerman tahun 1979 itu pun sudah tak terdengar lagi.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Achmad Riad memastikan, kapal selam yang membawa 53 prajurit TNI itu dalam keadaan diam dan tidak ada suara. Untuk mencarinya, dibutuhkan kapal-kapal yang memiliki kemampuan membaca sonar.

"Kapalnya kan sudah diam, tidak ada suara. Dan, hanya sonar yang bisa menangkap. Tidak semua kapal yang memiliki kemampuan membaca sonar. Kapal-kapal yang ini diharapkan dari data awal akan digelar," ungkap Riad, dalam konferensi pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali, kemarin.

Baca juga : Pencarian Kapal Selam Nanggala-402 Belum Membuahkan Hasil

Pencarian terus diupayakan. Hingga kemarin, ada 21 KRI yang dikerahkan, dan 4 kapal bantuan dari kepolisian. Pihaknya mengharapkan, Nanggala-402 bisa segera menemukan, sebelum oksigen dalam kapal itu habis, yang diperkirakan hari ini.

Sampai kemarin, sudah 9 titik fokus pencarian dengan radius 10 nautical mile (NM) dilakukan, termasuk di lokasi tumpahan minyak maupun yang bermedan magnet tinggi. Tim SAR juga sudah mengerahkan KRI Rigel. Namun, semuanya belum membuahkan hasil.

"Sampai saat ini, memang belum bisa ditemukan secara pasti. Tetapi, dari beberapa titik-titik ini dan dengan berbagai peralatan ada, semoga bisa segera ditemukan atau bisa segera dijejaki bahwa itu adalah posisi dari KRI Nanggala," ujar Riad.

Baca juga : Jokowi Minta Pencarian Kapal Selam Nanggala 402 Dioptimalkan

Guna memperkuat pencarian, Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas) menambah 1 kapal. Dengan demikian, ada tiga kapal yang dikerahkan: KN SAR Antasena dari Basarnas Surabaya, KN SAR Arjuna dari Basarnas Denpasar, serta KN Kamajaya dari Basarnas Makassar.

Koordinator Pos SAR Banyuwangi Wahyu Setia Budi mengatakan, 3 kapal tersebut bersiaga di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi. Selain kapal untuk operasi SAR, Basarnas juga mendatangkan 1 unit alat pendeteksi benda bawah laut, yakni remote operation vehicle (ROV) untuk membantu proses pencarian KRI Nanggala-402.

Letnan Kolonel Laut Ansori memastikan, tidak ada black box di dalam kapal selam, seperti pesawat. "Memang tidak ada. Seperti di perawatan, black box istilahnya untuk merekam situasi ataupun kejadian-kejadian di kapal selam. Memang di kapal selam tidak sama dengan yang di pesawat," ungkapnya.

Baca juga : Ya Allah, Semoga Semuanya Selamat

Meski begitu, Ansori memastikan, seluruh awak yang bertugas di KRI Nanggala sudah mendapatkan pelatihan sebelum mengoperasikan kapal. Dari pelatihan tersebut, para awak telah memahami tindakan apa yang perlu diambil untuk menangani kejadian tertentu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.