Dark/Light Mode

Soal Buruh China

Luhut: Kita Bakal Kurangi

Minggu, 30 Mei 2021 07:10 WIB
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Twitter @kemenkomarves)
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Twitter @kemenkomarves)

 Sebelumnya 
“Sampai hari ini apa yang kita kerjakan sama-sama untung. Teknologi transfer jalan, perhitungan-perhitungan (bisnis) jalan, kementerian juga menciptakan lapangan kerja yang sangat besar,” bebernya.

Lantas, berapa sebenarnya TKA asal China yang ada di Indonesia? Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyebut, ada 8.700 TKA asal China hingga 18 Mei 2021. Menurutnya, angka sebanyak itu tak lepas dari besaran investasi yang ditanamkan.

Kementerian Ketenagakerjaan telah menerbitkan izin kerja kepada 15.760 TKA pada periode Januari hingga 18 Mei 2021. Selain China, TKA dari negara lain yang ramai-ramai masuk ke Indonesia adalah Korea Selatan 1.600 orang, dan Jepang 1.400 orang.

Baca juga : Spain Masters 2021, Shesar Dan Chico Melaju Ke Babak Kedua

Di luar tiga negara tersebut, ada pula TKA dari Filipina, Malaysia, Inggris, Amerika Serikat, Australia, Thailand, dan sebagainya. Ida menegaskan, pemberian izinnya memenuhi ketentuan di masa pandemi. Selain juga, izin diberikan melalui rekomendasi kementerian/lembaga terkait. Prosesnya pun dilakukan secara terbuka, transparan, serta dilakukan check dan recheck sebelum izin diberikan.

Mungkinkan buruh China akan dibatasi? Pengamat Tenaga Kerja di Indonesia Marwan Batubara, pesimis dengan janji Luhut itu. Kata dia, mengurangi buruh asal China hanya sekedar basa-basi politik.

Menurutnya, kalo Luhut sungguh-sungguh, bukan hanya mengurangi, tetapi memproses pelanggaran hukum dan memberi sanksi terhadap TKA dan perusahaan yang mempekerjakan.

Baca juga : Rudal Palestina Hantam Kapal Perang Israel

“Saya kira itu akan sulit terealisasi,” cetusnya saat dihubungi, tadi malam.

Marwan punya pandangan berbeda dengan Luhut soal manfaat kerjasama bisnis dengan China. Kata dia, kerja sama dengan China tidak banyak menguntungkan seperti yang disampaikan Luhut.

“Ada banyak kepentingan tersembunyi di balik kerja sama tersebut,” tuding aktivis Koalisi Aksi Masyarakat Indonesia (KAMI) ini. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.