Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Sebaran Covid Terus Bergeser Ke Negara Berkembang
Menkeu Waswas Proyeksi Ekonomi Bakal Terganggu
Kamis, 3 Juni 2021 05:22 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani ngeri dengan banyaknya faktor yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa pandemi Covid-19.
Dia mengungkap empat risiko yang akan dihadapi Indonesia. Pertama, beberapa negara melakukan pengetatan restriksi karena adanya gelombang baru Covid-19 dan munculnya varian baru.
“Semua negara sekarang fokus ke domestik, baik di ekonomi, sosial dan politik,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, kemarin.
Baca juga : Kampanye Anti Tembakau Saat Pandemi Bikin Ekonomi Mati Suri
Kedua, episentrum atau pusat penyebaran pandemi terus bergeser ke negara berkembang dan dunia ketiga. Sementara, akses dan kecepatan vaksinasi masih belum merata.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan, vaksinasi di Indonesia baru berlangsung 300 ribu per hari. Dibandingkan sebelum Lebaran, memang ada peningkatan, tapi masih jauh dari target 500 ribu vaksinasi per hari. Apalagi 1 juta per hari untuk mencapai kekebalan komunitas.
“Berarti pada 2022, kalau ini tidak terkejar akan menimbulkan dampak. Covid-19 akan jadi elemen yang menentukan,” ujarnya.
Baca juga : Pemda Kepulauan Seribu Perketat Prokes Wisatawan
Dari sisi laju pertumbuhan kasus positif Covid-19, Sri Mulyani menegaskan, pemerintah juga mewaspadai dampak pasca Lebaran. Beberapa daerah menunjukkan tambahan kasus yang cukup besar.
“Untuk kuartal II sampai Juni, tren ini harus bisa dikendalikan. Kalau tidak, nanti bisa terjadi kondisi seperti Maret lalu, harus pengetatan lagi dan akan mempengaruhi kegiatan ekonomi dan proyeksi ekonomi,” jelas Sri Mulyani.
Risiko ketiga, pemulihan ekonomi yang tidak merata. Ekonomi global memang disebutkan pulih, namun ada negara yang masih resesi hingga kuartal I-2021. Salah satunya Indonesia.
Baca juga : Larangan Mudik Bisa Jadi Berkah Ekonomi Buat Jakarta
Keempat, perkembangan ekonomi di Amerika Serikat (AS). Inflasi Negeri Paman Sam terus menguat, bahkan mencapai 4,2 persen pada April 2021.
“Inflasi di Amerika yang sudah tembus di atas 4 persen akan jadi penentu stance monetary policy tahun ini dan tahun depan,” tuturnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya