Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Sebaran Covid Terus Bergeser Ke Negara Berkembang
Menkeu Waswas Proyeksi Ekonomi Bakal Terganggu
Kamis, 3 Juni 2021 05:22 WIB
Sebelumnya
Bila bank sentral AS The Fed, menaikkan suku bunga acuan tahun depan, dikhawatirkan bencana taper tantrum seperti yang terjadi pada 2013 kembali terulang. Pasar keuangan Indonesia terombang-ambing. Salah satunya pelemahan nilai tukar rupiah sangat dalam terhadap dolar AS.
Sebab itu, kata Sri Mulyani, hal-hal tersebut perlu diwaspadai meski terdapat indikasi perkembangan positif dari perekonomian global. Seperti stabilitas pasar keuangan, perdagangan global yang terus membaik, harga komoditas yang terus naik dan perkembangan vaksinasi global.
Baca juga : Kampanye Anti Tembakau Saat Pandemi Bikin Ekonomi Mati Suri
Di Indonesia, ekonomi diperkirakan tumbuh di kisaran 5,2 persen-5,8 persen pada 2022. Proyeksi pemerintah itu juga sejalan dengan proyeksi lembaga internasional seperti Bank Dunia, IMF, ADB, OECD dan Consensus Forecast di kisaran 5,0-5,8 persen.
Namun, kata Sri Mulyani, catatan dari seluruh proyeksi ekonomi menyebutkan, pertumbuhan tergantung sejumlah faktor. Misalnya, vaksinasi dan pengendalian Covid-19, pemulihan kepercayaan masyarakat atau konsumen serta pemulihan ekonomi global yang akan pulih secara berkelanjutan.
Baca juga : Pemda Kepulauan Seribu Perketat Prokes Wisatawan
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan perbaikan, meski faktor risiko akan tetap ada. Apalagi, pandemi Covid-19 belum berakhir.
Menurut Piter, meski masih mengalami kontraksi, ekonomi domestik masih bisa tumbuh lebih baik jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sempat jatuh mencapai -2,97 persen.
Baca juga : Larangan Mudik Bisa Jadi Berkah Ekonomi Buat Jakarta
“Tak hanya itu, peran pemerintah memberikan stimulus guna menggerakkan roda ekonomi sudah tepat sasaran, dan berhasil memulihkan ekonomi nasional,” kata Piter. [KPJ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya