Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sebaran Covid Terus Bergeser Ke Negara Berkembang

Menkeu Waswas Proyeksi Ekonomi Bakal Terganggu

Kamis, 3 Juni 2021 05:22 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (02/06). (Foto: Kemenkeu Foto/Biro KLI-Moy).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (02/06). (Foto: Kemenkeu Foto/Biro KLI-Moy).

 Sebelumnya 
Bila bank sentral AS The Fed, menaikkan suku bunga acuan tahun depan, dikhawatirkan bencana taper tantrum seperti yang terjadi pada 2013 kembali terulang. Pasar keuangan Indo­nesia terombang-ambing. Salah satunya pelemahan nilai tukar rupiah sangat dalam terhadap dolar AS.

Sebab itu, kata Sri Mulyani, hal-hal tersebut perlu diwaspadai meski terdapat indikasi perkem­bangan positif dari perekonomian global. Seperti stabilitas pasar keuangan, perdagangan global yang terus membaik, harga ko­moditas yang terus naik dan perkembangan vaksinasi global.

Baca juga : Kampanye Anti Tembakau Saat Pandemi Bikin Ekonomi Mati Suri

Di Indonesia, ekonomi diper­kirakan tumbuh di kisaran 5,2 persen-5,8 persen pada 2022. Proyeksi pemerintah itu juga sejalan dengan proyeksi lem­baga internasional seperti Bank Dunia, IMF, ADB, OECD dan Consensus Forecast di kisaran 5,0-5,8 persen.

Namun, kata Sri Mulyani, catatan dari seluruh proyeksi ekonomi menyebutkan, per­tumbuhan tergantung sejumlah faktor. Misalnya, vaksinasi dan pengendalian Covid-19, pemu­lihan kepercayaan masyarakat atau konsumen serta pemulihan ekonomi global yang akan pulih secara berkelanjutan.

Baca juga : Pemda Kepulauan Seribu Perketat Prokes Wisatawan

Direktur Riset Center of Re­form on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan perbaikan, meski faktor risiko akan tetap ada. Apalagi, pandemi Covid-19 belum berakhir.

Menurut Piter, meski masih mengalami kontraksi, ekonomi domestik masih bisa tumbuh lebih baik jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sempat jatuh mencapai -2,97 persen.

Baca juga : Larangan Mudik Bisa Jadi Berkah Ekonomi Buat Jakarta

“Tak hanya itu, peran pemer­intah memberikan stimulus guna menggerakkan roda ekonomi sudah tepat sasaran, dan berhasil memulihkan ekonomi nasional,” kata Piter. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.