Dark/Light Mode

Rancangan Peremajaan Alutsista Terobosan Baru

Jumat, 4 Juni 2021 15:10 WIB
Ilustrasi prajurit TNI menaiki sejumlah kendaraan tempur saat parade alutsista pada perayaan HUT TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Ilustrasi prajurit TNI menaiki sejumlah kendaraan tempur saat parade alutsista pada perayaan HUT TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi), Rizal Darma Putra mengapresiasi rencana strategis percepatan peremajaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista)  yang kini disusun oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan). 

“Ini akan memiliki kepastian investasi pertahanan selama 25 tahun. Hal yang selama ini tidak pernah bisa dilakukan (terobosan baru-red),” kata Rizal dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/6)

Berdasarkan informasi yang diterima Lesperssi, pemerintah tengah menyusun strategi pembiayaan investasi alat utama pertahanan. Pertama, persentase anggaran pertahanan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 0,8 persen yang konsisten selama 25 tahun ke depan. 

Baca juga : DPR Minta Kemenhan Hati-hati Usulkan Pengadaan Alutsista

Kedua, jumlah anggaran pemenuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) prioritas pada 2020-2024 sebesar 125 miliar dollar AS. Ketiga, mengupayakan sumber pendanaan alternatif untuk mengurangi beban pemenuhan Alpalhankam terhadap keuangan negara.

"Meskipun angkanya terdengar fantastis, kami beranggapan 125 miliar dollar AS untuk membeli Alutsista selama 25 tahun itu, kecil. Bahkan, cenderung konservatif bila dibandingkan dengan potensi PDB Indonesia selama 25 tahun,” jelasnya.

Rizal mengemukakan, selama ini belanja pertahanan Indonesia terus turun dibandingkan pertumbuhan ekonomi dalam enam tahun terakhir di mana pada 2013 mencapai 0,9 persen dari PDB dan kini 0,78 persen dari PDB. 

Baca juga : Prabowo Butuh Rp 1.760 Triliun

"Artinya, dalam masih ada ruang bagi negara untuk membeli Alutsista baru. Dan itu, artinya Menhan Prabowo sudah menghitung proporsi rencana investasi alutsista secara efektif,” jelasnya.

Menurutnya, apabila rancangan Peraturan Presiden tentang Alpalhankam diteken Presiden Jokowi, maka akan ada titik temu yang pas antara pembangunan infrastruktur, kesejahteraan masyarakat, atau menjaga kemampuan pertahanan dan kedaulatan negara.

Rizal berharap, ada beberapa hasil konkret dari investasi pertahanan yang digencarkan pemerintah. Pertama, diharapkan investasi ini bisa mendorong pemenuhan kebutuhan Alpalhankam TNI yang dapat dilaksanakan secara lebih cepat, terarah, sinergis, dan menguntungkan. 

Baca juga : Gelora Tantang Perempuan Berani Terjun Ke Politik

Kedua, menyelesaikan beberapa persoalan di sektor pertahanan yang menonjol. Ketiga, memudahkan pembangunan suatu sistem Alpalhankam TNI sehinggga akan menjadi solusi bagi masalah interoperabilitas. Keempat, berkontribusi terhadap industri pertahanan dalam negeri. Dan, kelima, menyerap banyak lapangan kerja baru dan menggerakan ekonomi nasional. [SRF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.