Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Digelontorin Bank Dunia

Utang Nambah Lagi Rp 7 Triliun

Minggu, 20 Juni 2021 07:50 WIB
Ilustrasi Utang Indonesia. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi Utang Indonesia. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Utang Indonesia nambah lagi. Yang terbaru pemerintah dapat suntikan dana segar 500 juta dolar AS atau sekitar Rp 7, 1 triliun dari Bank Dunia.

Bank Dunia menggelontorkan dana tersebut untuk membantu Indonesia memperkuat program vaksinasi yang kini tengah digenjot pemerintah. Dana itu juga untuk penanganan pandemi.

Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen berharap, pinjaman ini bisa membantu pemerintah Indonesia menangani Corona. “Ini juga akan memperkuat ketahanan sektor kesehatan negara dan meningkatkan kapasitas responsnya di luar pandemi,” katanya, kemarin.

Baca juga : Kementan Bakal Bangun Lagi Food Estate Berbasis Hortikultura

Soal utang ini dibenarkan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. Menurut dia, dana segar ini akan digunakan untuk mendukung program vaksinasi gratis agar menjangkau seluruh Indonesia. Selain itu, untuk menambah pembiayaan isolasi pasien Corona, meningkatkan ketersediaan tempat rawat, pengujian, komunikasi publik, dan pengawasan.

“Pembiayaan ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia menjadi lebih tangguh dan memperkuat surveilans kami melalui pengujian dan penelusuran kasus baru Covid-19. Termasuk surveilans genomik untuk varian baru,” ujar pria yang akrab disapa BGS itu.

Lebih rinci, pinjaman akan diberikan untuk mendukung program vaksin gratis yang sudah berlangsung dan menyasar 181,5 juta orang. Dukungan berupa perluasan distribusi dan layanan kesehatan. Hanya saja, pinjaman ini tidak akan digunakan untuk pengadaan program vaksin baru.

Baca juga : Diincar Dengan Harga Tinggi, Khofifah Larang Ekspor Katak Porang

Pemerintah juga berencana memperkuat tiga sektor: peningkatan pelayanan kesehatan, pengawasan dan kontrol kualitas laboratorium, serta komunikasi publik dan distribusi vaksin. BGS yakin, pinjaman ini akan meningkatkan layanan dan sistem kesehatan nasional, termasuk untuk pelayanan non-Corona bagi perempuan dan kelompok rentan lainnya.

Selain Rp 7,1 triliun dari Bank Dunia, Indonesia juga mendapat aliran pendanaan dari Bank Investasi Infrastruktur Asia dan KfW Jerman yang mencapai 1,24 miliar atau setara Rp 17,89 triliun. Pendanaan ini merupakan dukungan keuangan inisiatif bagi penanganan pandemi.

Bahkan dalam sepekan terakhir, Indonesia juga menerima dua pinjaman utang lain dari Bank Dunia. Pertama, 800 juta dolar AS atau Rp 11 triliun untuk reformasi kebijakan investasi dan perdagangan serta percepatan pemulihan ekonomi. Kedua, 400 juta dolar AS atau Rp 5,7 triliun untuk reformasi, inklusi, dan ketahanan sektor keuangan nasional.

Baca juga : Corona Ngamuk Lagi, Rupiah Tertekan

Lantas berapa utang Indonesia saat ini? Dalam acara Foresight Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Selasa (15/6), Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan, total utang pemerintah sebesar Rp 6.418,15 triliun hingga akhir Mei 2021.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.