Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Covid Jangan Diremehkan

Selisih 17.931, Jumlah Kasus Baru Kini Lebih Tinggi Dari Kasus Sembuh

Selasa, 22 Juni 2021 19:42 WIB
Tugu peringatan bahaya Covid di Jakarta. (Foto: Tedy Kroen/RM)
Tugu peringatan bahaya Covid di Jakarta. (Foto: Tedy Kroen/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus penularan Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan. Bahkan, mencapai rekor kenaikan kasus harian tertinggi selama pandemi, dengan angka 14.536 kasus pada 21 Juni 2021.

Ironisnya lagi, selama 5 minggu terakhir, jumlah kasus baru selalu lebih tinggi dibandingkan dengan angka kesembuhan, dengan puncak selisih 17.391 kasus pada pekan ini.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengungkapkan, tingginya jumlah kasus positif dibanding angka kesembuhan mingguan, perlu mendapatkan perhatian.

"Angka kesembuhan yang lebih rendah dibandingkan kasus positif, perlu menjadi target utama perbaikan penanganan Covid-19,” jelas Wiku.

Baca juga : Waspada, Kasus Aktif Cetak Angka Tertinggi Bulan Ini, Kasus Sembuh Terendah

Berdasarkan data per 20 Juni 2021, terdapat 6 provinsi yang memiliki gap paling besar antara kasus positif dengan angka kesembuhan.

Keenam provinsi yang berasal dari Pulau Jawa itu adalah sebagai berikut:

  1. DKI Jakarta (selisih 13.032 kasus)
  2. Jawa Tengah (selisih 7.171 kasus)
  3. Jawa Barat (selisih 6.670 kasus)
  4. Jawa Timur (selisih 2.239 kasus)
  5. DI Yogyakarta (selisih 2.131 kasus)
  6. Banten (selisih 878 kasus)

Selain tingginya gap antara kasus positif dengan angka kesembuhan, Satgas juga menyoroti 6 provinsi yang memiliki kasus aktif tertinggi yaitu:

  1. Jawa Barat (29.784 kasus aktif)
  2. DKI Jakarta (11.411 kasus aktif)
  3. Jawa Tengah (10.050 kasus aktif)
  4. Papua (8.799 kasus aktif)
  5. Riau (6.291 kasus aktif)
  6. Kepulauan Riau (3.431 kasus aktif)

Satgas meminta seluruh provinsi tersebut untuk segera memperbaiki kondisi Covid-19 di wilayahnya, melalui evaluasi kebijakan yang diterapkan terkait kegiatan masyarakat.

Baca juga : Malaysia Lagi Ketar-Ketir, Jumlah Kasus Harian Di Akhir Mei Diramal Tembus 7.000

"Sesuaikan aturan terkait kapasitas kantor, pusat perbelanjaan, restoran dan tempat makan, tempat wisata, serta fasilitas umum lainnya yang berpotensi menjadi titik penularan Covid-19," papar Wiku.

Selanjutnya, Satgas juga meminta daerah untuk meningkatkan kualitas penanganan pasien Covid- 19 di fasilitas rujukan.

Dengan tingginya kasus pada saat ini,  5 organisasi profesi kedokteran (Perdatin, PDPI, PAPDI, IDAI, dan PERKI) merekomendasikan strategi early over treatment. 

Dalam hal ini, pasien rumah sakit yang sudah mengalami perbaikan gejala, dapat segera dirujuk untuk melanjutkan isolasi mandiri di rumah. Agar kapasitas rumah sakit menjadi lebih besar, dan mampu menampung pasien dengan gejala sedang-berat lainnya.

Baca juga : Di Tengah Pembatasan, Trafik Kargo AP I Lebih Tinggi Dari Penumpang

“Selain itu, dapat juga dilakukan konversi tempat tidur rumah sakit. Atau, menyediakan fasilitas isolasi terpusat di masing-masing wilayah. Agar beban dapat terbagi dan rumah sakit tidak kewalahan menangani pasien," papar Wiku.

Apabila seluruh provinsi-provinsi ini mampu menurunkan penambahan kasus positif dan meningkatkan kesembuhan, maka angka kesembuhan di tingkat nasional juga dapat didongkrak,” pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.