Dark/Light Mode

Curiga Muktamar Muhammadiyah Diintervensi Pemerintah, Busyro Tidak Bijak

Kamis, 24 Juni 2021 20:01 WIB
Sekjen PP Pemuda Muhammadiyah, Dzul Fikar Ahmad Tawalla. (Foto: ist)
Sekjen PP Pemuda Muhammadiyah, Dzul Fikar Ahmad Tawalla. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekjen PP Pemuda Muhammadiyah, Dzul Fikar Ahmad Tawalla, turun tangan menanggapi pernyataan bernada penuh kecurigaan yang disampaikan Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Busyro Muqoddas yang mengatakan bukan tidak mungkin Muktamar Muhammadiyah mendatang akan direkayasa dan diintervensi pemerintah.

"Pernyataan Pak Busyro tersebut adalah kekhawatiran yang tidak beralasan dan tidak bijak," kata Fikar, Kamis (24/6).

Fikar yang juga menjabat Anggota Panitia Pemilihan Muktamar ke-48 Muhammadiyah ini mengatakan, sejarah telah mencatat tidak pernah ada kepemimpinan Muhammadiyah yang merupakan hasil rekayasa Pemerintah.

Baca juga : Covid Meroket, Taman Ragunan Ditutup Sementara

Hal tersebut, jelas Fikar, dikarenakan dua hal. Pertama, secara etik para Pemilih Muhammadiyah memiliki tanggung jawab moril yang tinggi. Kedua, secara aturan, proses pemilihan di Muhammadiyah tidak menganut pemilihan langsung, tetapi dengan pemilihan formatur yang prosesnya dipilih sebanyak 3 kali tahapan.

Yaitu, bakal calon dipilih di Tanwir menjadi 39 calon, lalu kemudian di forum Muktamar dipilih menjadi 13 orang, lalu ke 13 orang tersebut bermusyawarah memilih ketua umum untuk masa kepemimpinan 5 tahun.

"Para pemilih/peserta di Muktamar Muhammadiyah juga melalui tahapan yang tidak sederhana, mereka merupakan perwakilan dari PWM (Pimpinan Wilayah Muhammadiyah) dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah yang sebelum resmi jadi peserta Muktamar harus diputuskan melalui forum permusrawaratan bernama Musyawarah Pimpinan," tegas Fikar.

Baca juga : Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Perlu Ditingkatkan

Sebagai Panitia Pemilihan (Panlih) Pada Muktamar ke-48 mendatang, Fikar menyampaikan, "Kami memberlakukan standar administrasi, moral dan etik yang tinggi untuk bakal calon pimpinan Muhammadiyah mendatang."

Fikar khawatir, penyataan Busyro ini bisa menimbulkan keresahan. "Sangat tidak bijak pernyataan tersebut keluar dari seseorang yang dari internal Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Yang juga tercatat sebagai bakal calon PP Muhammadiyah," katanya.

Seperti diketahui, Muktamar Muhammadiyah awalnya direncanakan digelar bulan depan, tapi diundur ke tahun depan karena alasan pandemi Covid-19 yang saat ini terus meroket. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.