Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Dibeberkan Penyidik Kasus Bansos Covid
Hah! Duit Rasuah Rp 32 M Cuma Ibarat “Uang Rokok”
Rabu, 7 Juli 2021 06:40 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) belum berhasil mengungkap semua modus korupsi dalam penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) Covid-19 Kementerian Sosial (Kemensos). Diduga terjadi kebocoran anggaran hingga Rp 2 triliun.
Lantaran itu, Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penyidikan KPK (nonaktif) Andre Dedy Nainggolan menganggap duit suap Rp 32 miliar hanya sebagian kecil dari kerugian penyaluran Bansos Covid tahun 2020.
“Dalam tanda kutip itu sekadar uang rokok untuk operasional kepada pejabat di Kementerian Sosial dan Menteri Sosial,” ujar penyidik yang tersingkir akibat Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) ini.
Baca juga : Abaikan Prokes, Kasus Suspek Covid-19 Di Babel Merangkak Naik
Andre menggunakan istilah “uang rokok” karena korupsi dalam penyaluran Bansos Covid sangat masif. Timnya menemukan data bahwa nilai sembako yang disalurkan telah disunat.
Kemensos mengalokasikan dana Rp 300 ribu untuk setiap paket sembako Bansos Covid. Tim menemukan ada vendor yang menyalurkan paket sembako bernilai Rp 170 ribu.
“Setidaknya ada Rp 90 ribu per paket sudah hilang nilainya. Kalau kita kalikan dengan jumlah seluruhnya (paket) itu bisa mencapai Rp 2 triliun,” beber Andre.
Baca juga : Dibayangi Kasus Covid-19 Dunia, Rupiah Dibuka Loyo
Potensi kerugian juga muncul dari penunjukan vendor. Banyak yang tidak punya kualifikasi menangani sembako. Mereka akhirnya mensubkontrakkan pekerjaan kepada perusahaan lain.
Dari dua rantai perusahaan itu saja, Andre menyebut keuntungan yang bisa diambil mencapai 20 persen tanpa perlu bekerja keras.
“Jadi tidak ada satu entitas perusahaan yang benar bisa menyediakan seluruh isi sembako yang didistribusikan,” kata Andre.
Baca juga : Bupati Bandung Barat Sakit, Ditunggu KPK Kalau Sehat
Dia menjelaskan, pemerintah menggelontorkan dana Rp 6,8 triliun untuk belanja 22,8 juta paket sembako bagi 1,9 juta rumah tangga dan 1 juta komunitas terdampak Covid-19.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya