Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Cek Di Sini, 5 Penjelasan Penting BPOM Soal Vaksin AstraZeneca Yang Bikin Heboh
- Lawan Guinea, Pelatih Persib: Timnas Akan Hadapi Lawan Berat
- Piala AFC U-17 Putri, Garuda Pertiwi Muda Fokus Hadapi Korsel
- 128.000 Jemaah Haji Indonesia Nikmati Fasilitas Fast Track
- Dortmund Ke Final, PSG Cuma Kurang Beruntung
Sebelumnya
Termasuk penyederhanaan perizinan berusaha di pusat dan daerah, penerapan perizinan berusaha berbasis risiko, serta berbagai insentif lainnya. Semuanya diharapkan dapat meningkatkan minat investor, khususnya dari dalam negeri.
Kemudian, lanjut Jokowi, berbagai kemudahan bagi UMKM juga diharapkan dapat menumbuhkan UMKM lokal berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan besar. Ini diakukan untuk menciptakan pemerataan, kemandirian ekonomi dan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Baca juga : Asyik, Jokowi Bakal Bagikan Obat Terapi Covid-19 Gratis Untuk Pasien Isoman
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yakin ekonomi digital Indonesia bisa jadi salah satu kunci bangkitnya ekonomi pascapandemi.
Lutfi memprediksi, ekonomi digital bisa tumbuh hingga delapan kali lipat di tahun 2030. Nilainya, dari saat ini Rp 632 triliun, dalam 10 tahun ke depan akan menjadi Rp 4.531 triliun.
Baca juga : Kolaborasi Galeri Indonesia dan Blibli Mitra, Dorong Transformasi Digital UMKM
Menurut dia, masih banyak potensi terbuka untuk ekonomi digital. Saat ini, ekonomi digital Indonesia berkontribusi 4 persen terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) nasional. Sektor industri makanan-minuman dengan nilai Rp 3.669 triliun baru bisa terlayani e-commerce senilai Rp 18 triliun.
“Kami berharap ekonomi digital akan memperbaiki pertumbuhan Indonesia. Paling tidak dalam sektor logistik dan industri,” harap Lutfi.
Baca juga : Tokyo Darurat Covid, Djoker Sangsi Ikut Olimpiade
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, pemerintah harus menyelesaikan masalah penanganan Covid-19 di Indonesia terlebih dulu, baru bicara pemulihan ekonomi.
“Kita tidak bisa menggerakkan ekonomi pada saat pandemi masih ada. Ekonomi kita bergantung pada kontak fisik antarmanusia dan mobilitas. Sekarang kita tidak bisa bergerak dengan baik karena adanya pandemi,” kata Faisal. [KPJ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya