Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Varian Delta Lebih Mematikan, Benarkah?

Kamis, 15 Juli 2021 19:39 WIB
Ilustrasi coronavirus (Foto: Net)
Ilustrasi coronavirus (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penyebaran varian Delta saat ini begitu masif. Varian Covid-19 yang pertama kali terdeteksi di India ini, kini telah menyebar hingga ke lebih di 111 negara.

Muncul pertanyaan, apakah varian Delta lebih mematikan dibanding varian Covid-19 lainnya, seiring dengan penularannya yang begitu cepat?

Terkait hal ini, Pakar Bioteknologi yang juga Associate Professor di Universiti Putra Malaysia, Bimo Ario Tejo, PhD menjelaskan, varian Delta sebenarnya tidak memiliki efek lebih mematikan pada populasi yang sudah divaksin.

Baca juga : Kematian Terasa Begitu Mendekat

Penjelasan ini mengacu pada rilis data yang disampaikan pemerintah Inggris pada 23 Juni 2021, tentang dampak varian Delta terhadap keterisian rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR) dan kematian.

Dalam kondisi 95 persen penularan disebabkan oleh varian Delta, sebanyak 65 persen warga Inggris telah disuntik vaksin Pfizer dan AstraZeneca.

Jumlah kasus dilaporkan signifikan, dengan rata-rata jumlah kasus mencapai 11.354 dalam sepekan. Namun, angka keterisian RS tidak naik drastis.

Baca juga : Kena Covid Lebih Dari Sekali, Mungkinkah?

Pada 21 Juni 2021, jumlah orang yang dirawat di rumah sakit karena terinfeksi Covid-19 hanya mencapai angka 1.508

"Tidak ada lonjakan drastis pada tingkat keterisian rumah sakit di Inggris. Yang dirawat, mayoritas usia muda dan belum divaksin. Angka kematian juga tidak naik, walaupun angka kasus meningkat," kata Bimo via laman Instagramnya.

Menurutnya, Inggris bisa menghindari kenaikan angka kematian karena mayoritas penduduknya sudah mendapat vaksin, minimal dosis pertama.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.