Dark/Light Mode

Kabar Duka Datang Bertubi-tubi

Kematian Terasa Begitu Mendekat

Rabu, 14 Juli 2021 07:50 WIB
Petugas dengan menggunakan alat berat menggali lubang kubur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Khusus Covid-19, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (13/7/2021). (Foto: Antara/Muhammad Iqbal)
Petugas dengan menggunakan alat berat menggali lubang kubur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Khusus Covid-19, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (13/7/2021). (Foto: Antara/Muhammad Iqbal)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 yang makin mengganas di Tanah Air menyebabkan angka kematian akibat virus asal China itu, melonjak tajam. Tiap hari, kabar duka datang bertubi-tubi.

Dua pekan terakhir, raungan serine ambulans makin sering terdengar melintas di Jalan Raya Munjul, Cipayung, Jakarta Timur. Jalan Munjul adalah salah satu akses menuju ke tempat pemakaman umum (TPU) Pondok Rangon, yang setahun lalu dijadikan tempat pemakaman pasien Corona. Seharian kemarin misalnya, setidaknya ada 10 ambulans yang membawa jenazah melaju tergesa-gesa menuju TPU Pondok Rangon.

Baca juga : BSI Dukung Literasi Keuangan Baitul Maal Wat Tamwil

Tak hanya suara raungan ambulans yang melintas, kabar duka juga makin sering terdengar dari toa masjid. Sejak dua pekan lalu, toa masjid tak hanya mendengungkan lantunan suara adzan. Tapi juga mengabarkan ada warga yang meninggal.

Di grup-grup WhatsaApp, kabar duka datang bertubi-tubi. Pesan duka bukan lagi mengabarkan kematian tokoh atau artis. Tapi mengabarkan kematian dari orang-orang terdekat. Ibu si A sakit, ayah si Bmeninggal, suami si C drop, anak si D kekurangan oksigen, atau teman kantor wafat, melintas hampir tiap hari. Gara-gara pandemi ini, entah berapa anak yang jadi yatim dan istri jadi janda.

Baca juga : Habis Oksigen, Terbit Peti Jenazah

Tingginya kematian akibat Corona yang mengganas tidak mengada-ngada. Pada awal Mei atau saat Corona melandai, kasus kematian juga melandai, sekitar 100 orang per hari. Namun di akhir Juni lalu, angka kematian akibat Coron naik 400 persen atau menembus 400 pasien per hari. Dua hari terakhir, kondisinya makin mengkhawatirkan.

Angka kematian sudah menembus lebih dari 1.000 orang per hari. Pada 11 Juli lalu ada 1.007 kematiam baru dalam satu hari. Menurut worldmeter, ini menjadi kasus kematian terbanyak di seluruh dunia dalam satu hari, menyalip India dan Brazil. Pada Senin (12/7), kasus kematian turun jadi 871 orang. Kemarin, kasus kematian bertambah 864 orang sehingga total menjadi 68.219 orang.

Baca juga : UMB Gelar Kuliah Umum Tentang Problematika dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Aktivis KawalCovid-19, Ainun Nadjib sedih dan cemas dengan angka kematian yang makin tinggi ini. “Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Tidak pernah menyangka Indonesia akan berada di posisi ini: angka kematian harian tertinggi di dunia, sudah dua hari berturut-turut,” kicau @ainunnajib, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.