Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mahfud Kembali Bicara Pandemi

Di Depan Corona, Harta Dan Tahta Tak Sakti Lagi

Senin, 26 Juli 2021 07:40 WIB
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD. (Foto: Humas Kemenko Polhukam)
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD. (Foto: Humas Kemenko Polhukam)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD kembali bicara soal pandemi. Dia mengajak semua lapisan masyarakat untuk melindungi diri dari keganasan virus Corona. Menurutnya, harta dan tahta yang selama ini dianggap sakti, jadi tidak berdaya saat berhadapan dengan Corona. Salah satu buktinya: kalau sakit kena Corona tetap harus antre masuk rumah sakit. Tingginya pangkat dan tebalnya dompet tak bisa menerobos antrean rumah sakit.

Dua hari berturut-turut, eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu ngebahas soal pandemi. Pertama, dia bicara saat rapat terbatas dengan sejumlah kementerian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung ST Burhanuddin, serta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Sabtu (23/7). Usai rapat itu, Mahfud menyinggung kondisi masyarakat di saat pandemi yang sangat dilematis. Masyarakat takut mati karena Corona, tapi masyarakat juga takut mati karena lapar.

Baca juga : Kesandung Di Campuran, Ega Dan Nisa Bidik Medali Perorangan

Kemarin, Mahfud kembali menyinggung soal pandemi. Kali ini, lawan bicaranya adalah alim ulama, pengasuh Pondok Pesantren, dan pimpinan agama se-Jawa Barat. Dalam acara yang digelar secara virtual itu, menteri berdarah Madura ini, mengajak ulama untuk menyadarkan masyarakat tentang bahaya Corona.

“Sekarang, saudara, harta, jabatan dan sebagainya, ndak ada gunanya. Karena sekarang sudah pada antre di rumah sakit, nggak dapat tempat,” kata Mahfud di acara tersebut.

Baca juga : Risma Pastikan Penyaluran Bansos Cepat Dan Tepat Sasaran

Dia menegaskan, di kondisi pandemi ini uang tidak ada harganya. RS maupun tenaga kesehatan lebih mengedepankan soal keselamatan daripada kemewahan pasien. “Yang hartanya banyak, yang mau bayar paling mahal sudah nggak bisa, ini sudah ditempati begitu banyak orang di rumah sakit,” lanjutnya.

Menteri Pertahanan era Presiden Abdurahman Wahid ini mengatakan, sudah lebih dari 80 ribu warga meninggal dunia akibat Corona. Mereka yang gugur terpapar Corona, berasal dari berbagai lapisan. Pejabat, tenaga kesehatan, artis, pengusaha, tokoh agama, hingga masyarakat biasa.

Baca juga : UID Dan Gajah Tunggal Salurin 2 Ribu Ton Oksigen Cair

Dia lantas menyinggung soal kondisi yang mulai terbalik. Dulu, dulu, penanganan Corona berfokus mengajak warga untuk mau di-tracing dan mau diobati. Tapi sekarang, masyarakat justru banyak yang masuk ke RS. Selain itu, akses pengobatan ke luar negeri sulit diakses.

“Banyak uang ke luar negeri nggak bisa berobat juga ke luar negeri. Kalau dulu, orang punya uang bisa ke Jerman, Singapura, sekarang nggak bisa. Di sana tutup, di sini penuh,” terangnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.