Dark/Light Mode

Panglima TNI Pastikan Kesiapan Tenaga Tracer Covid-19 Di Yogyakarta

Rabu, 28 Juli 2021 22:17 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau langsung kesiapan tenaga tracer di Kelurahan Maguwoharjo Kapanewon Depok dan Puskesmas Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (28/7). (Foto: Puspen Mabes TNI)
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau langsung kesiapan tenaga tracer di Kelurahan Maguwoharjo Kapanewon Depok dan Puskesmas Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (28/7). (Foto: Puspen Mabes TNI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito meninjau langsung kesiapan tenaga tracer di Kelurahan Maguwoharjo Kapanewon Depok dan Puskesmas Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (28/7).

Peninjauan itu dilakukan Panglima TNI untuk memastikan kesiapan tenaga tracer yang terdiri dari Babinsa, Babinpotmar, Babinpotdirga dan Bhabinkamtibmas serta relawan.

Mereka akan menggunakan aplikasi Silacak untuk mempermudah monitoring penyebaran dan penanggulangan Covid-19 di Tanah Air.

Di Puskesmas Berbah, Panglima TNI disambut Kepala Puskesmas Heri Pratomo. Marsekal Hadi menyaksikan praktik penggunaan aplikasi Silacak yang dilakukan Serka Sujarwanto, Babinpotdirga dari Lanud Adi Sutjipto.

Baca juga : Gan Konsulindo Bantu Warga Terdampak Covid-19

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI memuji para Babinsa, Babinpotmar, Babinpotdirga, Bhabinkamtibmas serta para relawan yang menjadi tenaga tracer Covid-19.

"Saya bangga atas kerja luar biasa yang dilakukan para Babinsa dan Bhabinkamtibmas, termasuk unsur-unsur dari masyarakat yang bekerja keras untuk memutus mata rantai penularan Covid 19," puji Hadi, yang juga didampingi Pangdam IV/Dip Mayjen TNI Rudianto, dan Gubernur AAU Marsda TNI Nanang Santoso.

Dijelaskannya, memutus rantai penyebaran Covid-19 merupakan suatu pekerjaan yang tidak ringan. Mulai dari mendapatkan notifikasi terkait kasus konfirmatif, menelusuri, dan kemudian mewawancarai masyarakat yang tertular atau yang kontak erat ketika ditemukan kasus positif Covid-19.

"Permasalahan di lapangan, tidak mudah untuk mencari orang yang terpapar Covid-19 karena harus mencari satu persatu masyarakat yang disinyalir melakukan kontak dengan orang yang postif Covid-19," ungkapnya.

Baca juga : Wisma Atlet Jalak Harupat Bakal Jadi Tempat Isolasi Terpusat Covid-19

Saat ini ada dua cara yang dapat dilakukan untuk menelusuri kasus Covid-19, pertama dengan cara digital yang dilaksanakan tracer digital. Kedua, dengan tracer lapangan.

"Bila tracer digital menemui kendala maka dilakukan tracer lapangan untuk mewawancarai langsung masyarakat yang menjalin kontak erat dengan pasien Covid-19," tutur Hadi.

Dia juga memuji Maguwoharjo yang masuk zona kuning dan hijau berkat kerja keras para tenaga tracer digital dan tracer lapangan, serta seluruh tenaga kesehatan yang ada di wilayah ini.

"Kunjungan saya ke wilayah Maguwoharjo untuk melihat secara langsung bagaimana sistem kerja yang saudara-saudara lakukan untuk saya tularkan ke wilayah lain," terangnya.

Baca juga : PLN Berikan Bantuan 12 Ton Oksigen Ke Rumah Sakit Di Jateng Dan Yogyakarta

Terakhir, Panglima TNI juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tenaga tracer, baik dari TNI dan Polri, serta para relawan dari masyarakat.

"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas keberhasilan yang saudara-saudara sekalian lakukan mulai dari tracing kontak erat yang dipersyaratkan oleh WHO," tutup Hadi. [DNU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.