Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Yang Masih Ragu Sama Vaksin Sinovac, Simak 4 Alasan Ini

Rabu, 28 Juli 2021 23:17 WIB
Ilustrasi vaksin Sinovac (Foto: Net)
Ilustrasi vaksin Sinovac (Foto: Net)

 Sebelumnya 
Tapi, yang divaksin Sinovac kok masih ada yang sakit dan meninggal?

Soal ini, Bimo menegaskan, vaksin apa pun akan menurun efektivitasnya, jika tubuh terpapar virus dalam jumlah tinggi.

Baca juga : Antibodi Vaksin Sinovac Anjlok Setelah 6 Bulan, Haruskah Panik?

"Vaksin tidak menggantikan protokol kesehatan. Vaksin adalah perlindungan tambahan, untuk melengkapi protokol kesehatan," tandas Bimo via laman Instagramnya.

Ia juga meminta publik tak merisaukan soal rendahnya efektivitas vaksin Sinovac.

Baca juga : Wamenag Minta Penyuluh Agama Rayu Umat Untuk Vaksin Covid

"Di Israel, efektivitas vaksin Pfizer anjlok sampai 64 persen. Efektivitas bisa berubah karena berbagai sebab. Tidak bisa dijadikan satu-satunya patokan dalam memilih vaksin," papar Bimo.

Lalu, bagaimana efektivitasnya terhadap varian Delta? 

Baca juga : 1-2 Juta Vaksin Per Hari, Bisa!

"Gini deh, abjad Yunani itu ada 24. Delta itu abjad keempat. Masih akan ada varian-varian baru setelah ini. Nggak usah dipusingin. Yang penting divaksin. Jangan sampai nunggu varian Omega (abjad terakhir Yunani, Red), baru divaksin," papar Bimo setengah berkelakar. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.